84 Ribu Orang Positif Corona Secara Global, Muhyiddin Jadi PM Baru Malaysia

International Updates

84 Ribu Orang Positif Corona Secara Global, Muhyiddin Jadi PM Baru Malaysia

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 29 Feb 2020 20:20 WIB
Muhyiddin Yassin (C), president of Parti Pribumi Bersatu Malaysia or Malaysian United Indigenous Party, arrives at the party headquarters in Kuala Lumpur on February 24, 2020. - Malaysias former prime minister Mahathir Mohamad resigned February 24 in a move analysts said appeared to be an effort to form a new coalition and block the succession of leader-in-waiting Anwar Ibrahim. (Photo by Mohd RASFAN / AFP)
Muhyiddin Yassin (Mohd RASFAN/AFP)
Jakarta -

Wabah virus corona yang masih merajalela dilaporkan telah menginfeksi lebih dari 84 ribu orang di lebih dari 50 negara. Sementara itu, politikus Partai Bersatu, Muhyiddin Yassin, baru saja ditunjuk menjadi PM baru Malaysia.

Merebaknya wabah virus corona di berbagai negara masih jauh dari akhir. Kasus-kasus virus corona di Iran, Italia dan Korea Selatan (Korsel) dilaporkan semakin bertambah. Sejauh ini, 593 kasus virus corona terkonfirmasi di Iran, 889 kasus di Italia dan 3.150 orang di Korsel.

Secara global, dilaporkan lebih dari 84 ribu orang terinfeksi dan sedikitnya 2.900 orang meninggal dunia akibat virus corona. Otoritas China mengklaim sejauh ini sudah lebih dari 39 ribu pasien yang dinyatakan sembuh di wilayahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain soal virus corona, situasi pergolakan politik di Malaysia juga menarik perhatian. Muhyiddin Yassin, Ketua Partai Bersatu, mengklaim dirinya mendapat dukungan penuh dari partainya juga oposisi untuk menjadi kandidat PM baru Malaysia. Klaim Muhyiddin itu membuat PM interim Malaysia, Mahathir Mohamad, secara tiba-tiba menawarkan diri untuk kembali menjadi PM. Padahal belum sepekan Mahathir mengajukan pengunduran diri.

Majunya Mahathir menjadi kandidat PM itu didukung oleh politikus terkemuka Anwar Ibrahim, yang sebelumnya dicalonkan oleh koalisi Pakatan Harapan. Namun dalam hitungan jam, Raja Malaysia -- yang memiliki wewenang menunjuk PM baru -- mengumumkan dirinya memilih Muhyiddin. Raja Malaysia menilai Muhyiddin menjadi kandidat PM yang bisa mendapatkan dukungan mayoritas dalam parlemen.

ADVERTISEMENT

Berikut berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom hari ini:

- 84 Ribu Orang Positif Corona, Lebih dari 39 Ribu Pasien Sembuh

Otoritas kesehatan China melaporkan 427 kasus baru virus corona, dengan 47 kematian baru di wilayahnya. Secara global, jumlah korban meninggal akibat virus corona melebihi 2.900 orang.

Seperti dilansir Channel News Asia dan kantor berita China, Xinhua News Agency, Sabtu (29/2/2020), Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan 427 kasus baru di wilayah China daratan. Dengan tambahan kasus tersebut, sejauh ini jumlah kasus virus corona di China daratan mencapai 79.251 kasus.

Virus corona diketahui telah menyebar ke sedikitnya 57 negara/wilayah di luar wilayah China daratan. Laporan Channel News Asia mencatat ada lebih dari 5.600 kasus terkonfirmasi di luar China daratan. Dengan demikian, saat ini terkonfirmasi ada 84.854 kasus virus corona secara global.

NHC dalam laporannya menyebut total 2.835 orang meninggal dunia akibat virus corona di wilayah China daratan. Ditambah dengan 84 orang yang meninggal akibat virus corona di delapan negara/wilayah, maka total 2.919 orang meninggal dunia akibat virus corona secara global.

Laporan NHC, seperti dilansir Xinhua News Agency, juga mengumumkan bahwa secara total sudah 39.002 pasien virus corona yang sembuh di wilayah China daratan.

- Laporan Media Asing Sebut 210 Orang Meninggal Akibat Corona, Iran Marah

Otoritas Iran marah dengan laporan media asing yang menyebut korban meninggal akibat virus corona telah mencapai 210 orang. Iran menuduh laporan media itu bertujuan mencari keuntungan politik.

Seperti dilansir AFP dan media lokal Iran, Press TV, Sabtu (29/2/2020), laporan jaringan media Inggris, BBC Persian, pada Jumat (28/2) waktu setempat, yang mengutip sejumlah sumber dari kalangan sistem kesehatan Iran menyebut sedikitnya 210 orang meninggal dunia akibat virus corona di Iran.

Padahal diketahui bahwa hingga Jumat (28/2) sore waktu setempat, otoritas kesehatan Iran mengonfirmasi total 34 orang meninggal dunia akibat virus corona di wilayahnya. Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour, menyebut saat ini total 388 kasus virus corona terkonfirmasi di Iran.

Dalam pernyataan kepada kantor berita IRNA, seperti dilansir Press TV, Jahanpour menuduh BBC Persian berupaya mengambil keuntungan politik dari wabah virus corona yang melanda Iran.

"Virus corona telah membawa penderitaan dan kelemahan bagi seluruh orang di dunia. Namun, hal itu dijadikan sumber keuntungan oleh saluran satelit semacam itu dan yang lainnya yang memiliki peran yang sama dalam saluran Arab Saudi dan Albania," tuduh Jahanpour.

- Muhyiddin Yassin Ditunjuk Jadi PM Baru Malaysia

Raja Malaysia telah menunjuk Ketua Partai Bersatu, Muhyiddin Yassin, sebagai Perdana Menteri (PM) baru Malaysia. Muhyiddin dinilai sebagai anggota parlemen yang mendapat dukungan mayoritas untuk menjadi PM selanjutnya, menggantikan Mahathir Mohamad.

Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star dan Malaysiakini, Sabtu (29/2/2020), pihak Istana Negara telah mengumumkan bahwa Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, menunjuk Muhyiddin sebagai PM baru usai menerima perwakilan dari seluruh partai politik di Malaysia.

"Setelah menerima perwakilan dari seluruh pemimpin yang mewakili partai masing-masing dan anggota independen Dewan Rakyat, menurut pendapat Yang Mulia, anggota Dewan Rakyat yang kemungkinan besar mendapat kepercayaan mayoritas di antara anggota Dewan Rakyat lainnya adalah Tan Sri Muhyiddin Yassin, anggota parlemen dari Pagoh," ucap Pengawas Rumah Tangga Kerajaan Malaysia, Ahmad Fadil Shamsuddin, dalam pernyataannya.

Penunjukan ini sesuai dengan pasal 40 ayat 2(a) dan pasal 43 ayat 2(a) pada Konstitusi Federal Malaysia yang mengatur wewenang Raja Malaysia untuk menunjuk Perdana Menteri yang diyakini memiliki dukungan mayoritas dalam parlemen atau Dewan Rakyat.

Disebutkan oleh Ahmad Fadil bahwa Muhyiddin akan diambil sumpahnya dan dilantik menjadi PM Malaysia di Istana Negara pada Minggu (1/3) besok, sekitar pukul 10.30 waktu setempat.

- Jadi PM Baru, Muhyiddin Harap Rakyat Terima Keputusan Raja Malaysia

Muhyiddin Yassin, Ketua Partai Bersatu, yang ditunjuk menjadi Perdana Menteri (PM) baru Malaysia mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya. Muhyiddin berharap agar seluruh rakyat Malaysia bisa menerima keputusan yang diambil Raja Malaysia.

Seperti dilansir Channel News Asia dan media lokal Malaysiakini, Sabtu (29/2/2020), Muhyiddin yang mantan Menteri Dalam Negeri ini resmi ditunjuk oleh Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, menjadi PM ke-8 Malaysia dan akan dilantik pada Minggu (1/3) besok.

"Saya bersyukur kepada Allah atas rahmat-Nya bahwa saya dipilih menjadi PM ke-8, dengan restu Yang di-Pertuan Agong," ucap Muhyiddin kepada wartawan yang berkumpul di rumahnya di Bukit Damansara, Kuala Lumpur.

"Saya juga ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah memberikan dukungan moral kepada saya," imbuhnya.

Muhyiddin juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Sultan Abdullah yang telah menunjuk dirinya. "Saya harap seluruh rakyat Malaysia akan menerima keputusan yang diumumkan oleh Istana Negara hari ini," harapnya.

- Muhyiddin Ditunjuk Jadi PM Baru, Pergolakan Politik Malaysia Berakhir?

Pergolakan politik di Malaysia diperkirakan masih bisa memanas kembali, meskipun Raja Malaysia telah menunjuk Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri (PM) baru. Sidang parlemen Malaysia pada 9 Maret mendatang akan menjadi penentuan apakah Muhyiddin benar-benar memiliki dukungan mayoritas dalam parlemen.

Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Sabtu (29/2/2020), koalisi Pakatan Harapan (PH) masih teguh meyakini bahwa Mahathir Mohamad memiliki dukungan mayoritas dalam parlemen atau Dewan Rakyat Malaysia. Koalisi PH terus mengumpulkan deklarasi legal atau statutory declaration (SD) untuk mendukung klaim itu.

Namun di sisi lain, meskipun nantinya sudah dilantik menjadi PM Malaysia, Muhyiddin masih harus membuktikan dukungan mayoritas untuk dirinya dalam parlemen. Selain itu, Muhyiddin masih bisa ditentang oleh anggota-anggota parlemen yang tidak mendukungnya, melalui mosi tidak percaya.

Oleh karena itu, menurut Malaysiakini, sidang parlemen yang dijadwalkan digelar 9 Maret mendatang, akan menjadi 'medan pertempuran' yang sebenarnya. Pengamat politik setempat, Profesor Dr Jayum Jawan Empaling, yang dikutip The Borneo Post, memperkirakan koalisi PH masih bisa mengajukan mosi tidak percaya terhadap Muhyiddin di parlemen.

Diketahui bahwa seorang PM yang ditunjuk Raja Malaysia harus bisa memenangkan voting mosi kepercayaan dalam parlemen untuk bisa mempertahankan jabatannya. Jika kalah dalam voting di parlemen, maka PM itu akan kembali menemui Raja Malaysia untuk melaporkan hasilnya. PM itu bisa meminta Raja Malaysia untuk mengabulkan pembubaran parlemen, agar bisa digelar pemilihan umum (pemilu) baru.

Namun jika Raja Malaysia menolak permintaan itu, maka sang PM harus mengajukan pengunduran diri agar Raja Malaysia bisa menunjuk anggota parlemen lainnya sebagai PM selanjutnya. Ketentuan tersebut dan kewenangan Raja Malaysia untuk menunjuk PM diatur dalam Konstitusi Federal Malaysia.

Halaman 2 dari 3
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads