Otoritas Iran marah dengan laporan media asing yang menyebut korban meninggal akibat virus corona telah mencapai 210 orang. Iran menuduh laporan media itu bertujuan mencari keuntungan politik.
Seperti dilansir AFP dan media lokal Iran, Press TV, Sabtu (29/2/2020), laporan jaringan media Inggris, BBC Persian, pada Jumat (28/2) waktu setempat, yang mengutip sejumlah sumber dari kalangan sistem kesehatan Iran menyebut sedikitnya 210 orang meninggal dunia akibat virus corona di Iran.
Dalam laporannya, BBC Persian yang berkantor di London, Inggris, itu menyebut sebagai besar korban meninggal ada di ibu kota Teheran dan kota suci Qom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa hingga Jumat (28/2) sore waktu setempat, otoritas kesehatan Iran melaporkan ada 8 kematian baru dalam 24 jam terakhir dan mengonfirmasi total 34 orang meninggal dunia akibat virus corona di wilayahnya.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour, menyebut saat ini total 388 kasus virus corona terkonfirmasi di Iran.
Menanggapi laporan BBC Persian itu, Jahanpour menyebut media itu bergabung dengan musuh-musuh Iran dalam 'berlomba-lomba menyebarkan kebohongan' soal Iran. "Transparansi teladan Iran dalam merilis informasi soal virus corona telah mengejutkan banyak orang," sebut Jahanpour dalam pernyataan via Twitter.
Lebih lanjut dalam pernyataan kepada kantor berita IRNA, seperti dilansir Press TV, Jahanpour menuduh BBC Persian berupaya mengambil keuntungan politik dari wabah virus corona yang melanda Iran.
"Virus corona telah membawa penderitaan dan kelemahan bagi seluruh orang di dunia. Namun, hal itu dijadikan sumber keuntungan oleh saluran satelit semacam itu dan yang lainnya yang memiliki peran yang sama dalam saluran Arab Saudi dan Albania," tuduh Jahanpour yang menjabat Kepala Pusat Kehumasan dan Informasi pada Kementerian Kesehatan Iran ini.
"Pihak-pihak ini berpaya memuaskan tujuan politik mereka yang tercela dengan menciptakan kecemasan dan penderitaan di antara bangsa-bangsa, dan yang sangat disayangkan, mereka menghasilkan uang dengan cara ini," imbuhnya.
Lebih lanjut, Jahanpour menyebut laporan itu 'didasari motif politik' dan bertujuan mengganggu opini publik serta menciptakan 'kengerian' di kalangan rakyat Iran.
Simak juga video Jumlah Korban Virus Corona di Iran Bertambah: