WHO: Wabah Virus Corona Kini Menyebar Lebih Cepat di Luar China

WHO: Wabah Virus Corona Kini Menyebar Lebih Cepat di Luar China

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 27 Feb 2020 16:07 WIB
Dinamai COVID-19, WHO Sebut Virus Corona Lebih Buruk dari Terorisme
Tedros Adhanom Ghebreyesus (ABC Australia)
Jenewa -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut virus corona saat ini menyebar lebih cepat di luar wilayah China. WHO menyebut untuk pertama kalinya pada pekan ini, jumlah kasus baru di negara-negara lain lebih banyak dibandingkan jumlah kasus baru di dalam China.

"Kemarin, jumlah kasus baru yang dilaporkan di luar China melebihi jumlah kasus baru di China untuk pertama kalinya," ucap Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, kepada para diplomat di Jenewa, Swiss, pada Rabu (26/2) waktu setempat dan dilansir AFP, Kamis (27/2/2020).

Pernyataan Tedros itu merujuk pada data jumlah kasus baru virus corona pada Selasa (25/2) waktu setempat. WHO diketahui menyebut ada 411 kasus baru di China dan 427 kasus baru di luar China pada Selasa (25/2) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Kamis (27/2) ini, otoritas China melaporkan adanya 433 kasus baru di wilayahnya. Sementara jumlah kasus baru di luar wilayah China -- lebih dari 40 negara -- dilaporkan sejauh ini melebihi angka 500 kasus.

Pemerintah berbagai negara tengah berjuang mencegah penyebaran virus corona, dengan lonjakan kasus dilaporkan terjadi di Italia, Iran dan Korea Selatan (Korsel).

ADVERTISEMENT

Menurut data yang dilaporkan Channel News Asia, sejauh ini Italia mengonfirmasi 453 kasus dengan 12 orang meninggal, Iran mengonfirmasi 141 kasus dengan 22 orang meninggal dan Korsel mengonfirmasi 1.766 kasus dengan 13 orang meninggal.

Simak Video "Saudi Setop Umrah Gegara Virus Corona, Jokowi: Kita Hormati"

[Gambas:Video 20detik]




Tedros menyebut 'peningkatan tiba-tiba jumlah kasus' di negara-negara tersebut 'sungguh mengkhawatirkan'. Dia menambahkan bahwa tim WHO akan mendatangi Iran pada akhir pekan ini untuk mengevaluasi situasi wabah virus corona di negara tersebut.

Meskipun jumlah kasus di puluhan negara lain dilaporkan menyebar lebih cepat, China tetap menjadi negara yang terdampak virus corona paling parah.

Hingga Kamis (27/2) waktu setempat, total 78.497 kasus virus corona terkonfirmasi di wilayah China daratan, dengan 2.744 orang meninggal dunia. Sementara itu, kasus virus corona di sedikitnya 49 negara/wilayah dilaporkan mencapai 3.850 kasus, dengan 61 orang meninggal.

Lebih lanjut, WHO menyebut wabah virus corona di China mencapai puncak pada 2 Februari lalu dan mengalami penurunan hingga kini. Bruce Aylward, yang memimpin misi para pakar WHO ke China, memuji langkah karantina massal dan penanganan yang diambil China. Dia menyebut China telah 'mengubah arah' wabah ini.

Aylward menyebut beberapa negara lainnya 'tidak siap' menghadapi wabah ini.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads