Secara tiba-tiba, Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad mengajukan surat pengunduran diri kepada Raja Malaysia hari ini. Pengunduran diri ini dilakukan Mahathir seiring partai politiknya keluar dari aliansi berkuasa Pakatan Harapan, di tengah pergolakan politik yang mengejutkan, kurang dari dua tahun setelah kemenangan Mahathir dalam pemilihan umum Malaysia.
Kantor PM Malaysia menyatakan dalam statemen singkat bahwa Mahathir telah menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai PM kepada Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah pada pukul 13.00 waktu setempat.
Ini terjadi di tengah rencana para pendukung Mahathir untuk bergabung dengan partai-partai oposisi guna membentuk pemerintahan baru dan menghalangi transisi kekuasaan ke Anwar Ibrahim, yang selama ini disebut-sebut sebagai calon pengganti Mahathir.
Selain berita mengenai pengunduran diri Mahathir, berikut berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom hari ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- PM Mahathir Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Raja Malaysia!
Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad telah mengirimkan surat pengunduran dirinya sebagai PM kepada Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah hari ini.
Seperti dilansir kantor berita Bernama, Senin (24/2/2020), kantor PM Malaysia telah mengonfirmasi bahwa Mahathir telah mundur sebagai PM.
Dalam akun Twitter resmi Mahathir, pengunduran diri ini juga telah dikonfirmasi oleh kantor PM Malaysia.
"Tun Dr Mahathir bin Mohamad telah menghantar surat peletakan jawatan sebagai Perdana Menteri Malaysia hari ini. Surat tersebut telah dihantar kepada YDP Agong pada jam 1 tengahhari," demikian postingan di akun Twitter Mahathir.
Pengunduran diri Mahathir ini muncul setelah beredar spekulasi pada Minggu (23/2) bahwa pemerintahan baru akan menggantikan koalisi Pakatan Harapan.
Sebelumnya Mahathir telah berulang kali mengatakan bahwa dirinya akan mundur setelah Malaysia menjadi tuan rumah KTT APEC pada November tahun ini. Diketahui bahwa sebelum pemilihan umum Malaysia ke-14, Pakatan telah setuju bahwa Mahathir akan menjadi PM selama dua tahun sebelum kemudian menyerahkan jabatan tersebut kepada Presiden PKR, Anwar Ibrahim.
Tonton juga 'Suhu Politik di Malaysia Memanas':
- Anwar Ibrahim Sebut Ada Pengkhianatan Sebelum Mahathir Mundur
Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad, telah mengajukan surat pengunduran diri kepada Raja Malaysia hari ini. Ini dilakukan Mahathir setelah Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang menaunginya memutuskan keluar dari koalisi pemerintahan Pakatan Harapan (PH) yang berkuasa. Berbagai spekulasi pun beredar bahwa PPBM akan membentuk pemerintahan baru tanpa Anwar Ibrahim.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (24/2/2020), rencana keluarnya PPBM dari koalisi PH itu memicu spekulasi bahwa partai yang menaungi Mahathir itu akan bergabung dengan mantan musuhnya untuk membentuk pemerintahan baru dan menghalangi Anwar Ibrahim untuk menempati kursi PM Malaysia.
Diketahui bahwa PPBM membentuk koalisi bersama Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin Anwar, juga dengan Partai Tindakan Demokratis (DAP) dan Partai Amanah dalam pemilu 2018 untuk melengserkan koalisi Barisan Nasional yang dipimpin UMNO, yang saat itu diketuai eks PM Najib Razak.
- Anwar Yakin Mahathir Tak Terlibat Manuver Politik untuk Bentuk Koalisi Baru
Tokoh politik Malaysia, Anwar Ibrahim, membela Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad di tengah manuver-manuver politik yang sebelumnya disebut sebagai 'pengkhianatan' olehnya. Anwar menegaskan Mahathir tidak terlibat dalam upaya-upaya untuk membentuk koalisi baru dengan oposisi.
Seperti dilansir Free Malaysia Today, Senin (24/2/2020), Anwar, yang menjabat Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR), yang merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Pakatan Harapan (PH), sebelumnya menyebut ada 'pengkhianatan' terhadap kesepakatan soal transisi kekuasaan yang disepakati sebelum pemilu 2018.
Hal itu disampaikan Anwar menanggapi pertemuan antara beberapa petinggi partai anggota koalisi PH dengan partai-partai oposisi Malaysia pada Minggu (23/2). Salah satu petinggi partai yang bertemu dengan oposisi adalah Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) atau Partai Bersatu yang didirikan oleh Mahathir pada 2016.
Ditegaskan Anwar, setelah ia menemui Mahathir di kediamannya pada Senin (24/2) waktu setempat, Mahathir menekankan tidak ada kaitannya dengan upaya-upaya untuk membentuk koalisi baru dengan oposisi. "Dia (Mahathir) menekankan apa yang dia katakan kepada saya sebelumnya, bahwa dia tidak ikut berperan di dalamnya," ungkap Anwar.
- Dari 77 Ribu Pasien Corona di China, Lebih dari 24 Ribu Orang Telah Sembuh
Lebih dari 24 ribu pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19, sejauh ini telah sembuh dan meninggalkan rumah sakit di China. Namun kasus-kasus baru terus bermunculan dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.
Menurut Komisi Kesehatan Nasional China seperti dilansir kantor berita China, Xinhua, Senin (24/2/2020), sepanjang Minggu (23/2) waktu setempat, sebanyak 1.846 pasien coronavirus dibolehkan pulang dari rumah sakit setelah dinyatakan sembuh. Komisi tersebut menyatakan, hingga Minggu (23/3) tengah malam waktu setempat, total 24.734 orang yang terinfeksi virus mematikan itu telah sembuh dan meninggalkan rumah sakit.
Komisi Kesehatan China menyatakan bahwa jumlah kasus yang terkonfirmasi virus corona sejauh ini telah mencapai 77.048 orang di China.
Xinhua melaporkan bahwa identifikasi, isolasi, diagnosis dan pengobatan dini merupakan salah satu cara terbaik dan paling efektif untuk mengatasi pneumonia yang diakibatkan oleh virus corona.
"Saya pergi ke rumah sakit segera setelah saya mengalami demam, dan tak lama kemudian didiagnosa dengan COVID-19," kata seorang pasien di wilayah Tianjin, China utara yang telah sembuh dari virus corona.
"Karena itu saya pergi untuk memeriksakan diri segera setelah muncul gejala," imbuhnya kepada Xinhua.
- Sudah 7 Orang Meninggal Akibat Virus Corona di Korsel, 763 Orang Terinfeksi
Jumlah korban meninggal akibat virus corona di Korea Selatan (Korsel) bertambah menjadi tujuh orang. Otoritas Korsel melaporkan adanya 161 kasus baru pada Senin (24/2) waktu setempat, yang menjadikan jumlah total kasus virus corona yang terkonfirmasi sejauh ini 763 kasus.
Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (24/2/2020), otoritas Korsel melaporkan dua kematian baru pada Senin (24/2) waktu setempat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC) melaporkan bahwa dari 161 kasus baru, sekitar 115 kasus di antaranya terkait dengan sebuah sekte Gereja Shincheonji Yesus di Daegu. Seorang wanita berusia 61 tahun dari sekte itu yang disebut sebagai 'pasien ke-31' menjadi yang pertama dinyatakan positif virus corona dan diduga menularkannya ke puluhan orang lainnya setelah menghadiri beberapa kali kebaktian di gereja itu.
KCDC melaporkan bahwa korban meninggal ke-7 di Korsel merupakan seorang pria berusia 62 tahun yang dirawat di Cheongdo. Kasus virus corona di wilayah Cheongdo mengalami lonjakan drastis bersamaan dengan kota Daegu dalam beberapa pekan terakhir.