Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) atau Partai Bersatu yang menaungi Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad mengumumkan resmi keluar dari koalisi pemerintahan Pakatan Harapan (PH). Keluarnya Partai Bersatu ini berdampak pada tumbangnya koalisi pemerintahan PH yang berkuasa sejak tahun 2018 lalu.
Seperti dilansir media lokal, The Star, Senin (24/2/2020), Ketua PPBM, Muhyiddin Yassin, menyebut bahwa seluruh anggota parlemen dari Partai Bersatu juga akan meninggalkan koalisi PH dan semuanya telah menandatangani deklarasi untuk mendukung kepemimpinan Mahathir sebagai PM Malaysia.
Pengumuman keluarnya Partai Bersatu dari koalisi PH ini disampaikan sesaat sebelum Mahathir mengumumkan pengunduran diri pada Senin (24/2) waktu setempat.
"Keputusan ini diambil dengan menimbang perkembangan politik terkini dan masa depan negara," ucap Muhyiddin dalam pernyataan singkatnya.
Dengan keluarnya Partai Bersatu, maka koalisi PH kehilangan mayoritas dalam parlemen Malaysia.
Koalisi PH diketahui menempati 139 kursi dari total 222 kursi parlemen Malaysia. Jumlah itu terdiri dari 50 kursi milik Partai Keadilan Rakyat (PKR) -- partai yang diketuai Anwar Ibrahim, kemudian 42 kursi milik Partai Tindakan Demokratik (DAP) dan 26 kursi milik Partai Bersatu. Koalisi PH juga didukung oleh Partai Warisan Sabah yang memiliki 9 kursi dan Partai Organisasi Progresif Bersatu Kinabalu (Upko) yang memiliki satu kursi.
Simak Video "Suhu Politik di Malaysia Memanas"