Keganasan virus corona terus menelan korban jiwa. Kementerian Kesehatan Iran hari ini mengumumkan kematian dua lagi pasien virus corona di negeri itu. Sehingga kini total pasien yang meninggal akibat virus corona di Iran berjumlah empat orang.
Kementerian Kesehatan Iran melaporkan bahwa dua pasien yang meninggal tersebut termasuk di antara 13 kasus baru corona hari ini di negeri tersebut. Ini berarti sejauh ini total 18 kasus corona telah dilaporkan di Iran.
"Tiga belas kasus baru telah terkonfirmasi," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour dalam postingan di Twitter seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (21/2/2020). "Sayangnya, dua di antara mereka telah kehilangan nyawa mereka," imbuhnya.
Otoritas Iran sebelumnya melaporkan dua pasien virus corona atau Covid-19 di wilayahnya, meninggal dunia. Keduanya merupakan pria Iran yang tinggal di Qom dan sudah lanjut usia (lansia). Kematian dua warga Iran ini menjadi kematian pertama akibat virus corona di kawasan Timur Tengah.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour, mengatakan virus yang berasal dari Wuhan, China itu terdeteksi pada dua orang berusia lanjut yang memiliki masalah kekebalan tubuh. Keduanya meninggal setelah menjalani perawatan intensif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenkes: 7 WNI Masih di Wuhan, 3 Minta Dipulangkan:
"Menyusul kasus penyakit pernapasan kronis baru-baru ini di Qom, dua pasien dinyatakan positif dalam tes pendahuluan. Sayangnya, keduanya meninggal di unit perawatan intensif karena usia tua dan masalah dengan sistem kekebalan tubuh mereka," ujarnya.
Sejauh ini, total sudah 2.247 orang meninggal dunia akibat virus corona secara global. Lebih dari 18 ribu pasien dilaporkan berhasil sembuh di wilayah China daratan.
Otoritas China pada Jumat (21/2) ini melaporkan adanya 889 kasus baru virus corona di wilayahnya dan melaporkan 118 kematian baru akibat wabah ini. Jumlah korban meninggal akibat virus corona di wilayah China daratan mencapai 2.236 orang. Sedikitnya 118 kematian baru, dengan 115 kematian di Provinsi Hubei, dilaporkan otoritas China pada Jumat (21/2) ini.