Otoritas Vietnam menolak dua kapal pesiar sekaligus karena khawatir adanya virus corona di dalamnya. Keputusan Vietnam ini dianggap tidak beralasan oleh salah satu operator kapal pesiar itu.
Seperti dilansir Reuters dan Channel News Asia, Sabtu (15/2/2020), salah satu kapal pesiar yang ditolak Vietnam ini bernama AIDAvita yang merupakan milik Jerman. Kapal pesiar ini ditolak untuk berlabuh dan menurunkan penumpang di Ha Long Bay pada Kamis (13/2) waktu setempat.
"Kapal itu telah berlabuh di Filipina, Malaysia dan Singapura, yang semuanya telah melaporkan kasus virus corona," sebut kantor berita Vietnam News Agency (VNA) dalam laporannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak mengizinkan penumpang AIDAvita untuk turun (di Vietnam) hanyalah solusi sementara untuk mencegah masuknya penyakit," imbuh VNA yang mengutip seorang pejabat setempat yang tidak disebut namanya.
Kapal AIDAvita dimiliki oleh perusahaan pelayaran AIDA Cruises yang berkantor di Jerman. AIDA Cruises sendiri masih merupakan anak perusahaan Carnival Corp, perusahaan perjalanan wisata terbesar dunia yang berkantor di Miami, Amerika Serikat. Kapal pesiar ini berangkat dari Pelabuhan Coron, Filipina pada 10 Februari lalu dengan tujuan Vietnam melalui Laut China Selatan. Tidak disebutkan lebih lanjut berapa penumpang dan awak di dalamnya.
Kapal ini dijadwalkan mengunjungi Ha Long Bay di Vietnam pada Sabtu (15/2) waktu setempat dan melanjutkan pelayaran ke pelabuhan Da Nang, Nha Trang dan Ho Chi Minh City mulai dari 16-20 Februari. Pada Jumat (14/2) malam, kapal ini terdeteksi berada di perairan berjarak 176 kilometer sebelah selatan Bangkok, Thailand.
Simak Video "Satu Warga Tanimbar Diduga Terpapar Virus Corona"
Seorang juru bicara Departemen Kelautan Thailand menyebut kapal AIDAvita akan diizinkan berlabuh di Laem Chabang dan para petugas kesehatan akan masuk ke atas kapal untuk memeriksa para penumpang sebelum mengizinkan mereka turun.
Satu kapal pesiar lainnya yang bernama The Norwegian Jade juga ditolak untuk berlabuh di Vietnam. Kapal pesiar ini dioperasikan oleh Norwegian Cruise Line Holdings. Tidak diketahui jumlah penumpang dan awak di dalam kapal ini.
"Karena meningkatnya kekhawatiran soal virus corona di Asia, pelabuhan-pelabuhan yang rencananya kita kunjungi di Vietnam tidak lagi terbuka untuk menerima kapal pesiar," sebut pihak Norwegian Cruise Line dalam pernyataannya.
Dalam surat kepada para penumpang, kapten kapal Frank Juliussen, menegaskan tidak ada kasus virus corona di dalam kapal pesiar The Norwegian Jade. "Tidak ada yang sakit di dalam kapal dan tidak ada tamu atau awak di dalam kapal yang memegang paspor China, Macau atau Hong Kong atau pernah berkunjung atau transit melalui area-area ini," tegas Juliussen seperti tertulis pada salinan surat yang diposting salah satu penumpang ke Twitter.
"Tetap saja, pelabuhan (Vietnam) telah terbukti tidak beralasan dalam proses ini dan semalam menginformasikan kepada kami bahwa meskipun sebelumnya menyetujui kunjungan kami dan meskipun tindakan telah diambil untuk mengakomodasi protokol baru, mereka menolak kunjungan kita mendatang," imbuhnya.
Belum ada tanggapan resmi dari otoritas Vietnam terkait hal ini.
Sebelumnya kapal pesiar MS Westerdam ditolak empat negara terkait kekhawatiran wabah virus corona. Kapal yang membawa 2.200 orang ini akhirnya diperbolehkan berlabuh di Sihanoukville, Kamboja pada Kamis (13/2) waktu setempat.