Wabah virus corona masih terus merajalela. Bahkan enam petugas medis di China telah meninggal akibat virus memastikan ini.
Lebih dari 1.700 petugas medis juga telah terinfeksi virus corona ini, yang menunjukkan risiko yang dihadapi para dokter dan perawat dikarenakan kurangnya alat pelindung dalam menangani pasien corona.
Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional, Zeng Yixin, menyatakan bahwa sebanyak 1.716 pekerja medis telah terinfeksi virus corona hingga Selasa (11/2) lalu. Dari jumlah itu, enam petugas medis telah meninggal akibat virus yang belum ada vaksin dan obatnya ini.
Zeng mengatakan bahwa sebagian besar dari pekerja medis tersebut, yakni sebanyak 1.102 orang telah dinyatakan positif virus corona atau COVID-19 di Wuhan, kota di China yang menjadi pusat wabah virus corona. Sebanyak 400 petugas medis lainnya terinfeksi virus itu di daerah-daerah lain di provinsi Hubei.
Selain tentang wabah virus corona, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom hari ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Warga Arab Saudi Siap Rayakan Hari Valentine yang Tadinya Haram
Warga Arab Saudi kini bebas merayakan Hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari, setelah sebelumnya dinyatakan haram. Kebebasan merayakan Hari Valentine dimanfaatkan warga Saudi untuk memberikan hadiah kepada orang-orang tercinta mereka.
Seperti dilansir media lokal Saudi, Arab News, Jumat (14/2/2020), beberapa tahun lalu setiap perayaan Hari Valentine dilakukan secara diam-diam dan penuh kerahasiaan. Warga Saudi yang merayakan Hari Valentine sebelumnya khawatir jika ketahuan oleh polisi syariah.
Para penjual bunga dan penjual cokelat harus menyembunyikan mawar-mawar merah dan cokelat berbentuk hati dari polisi syariah. Para pemilik restoran melarang acara ulang tahun atau perayaan anniversary pada 14 Februari karena takut ditangkap atau ditutup bisnisnya oleh otoritas Saudi.
Namun seperti diberitakan Arab News, perubahan terjadi tahun 2018, ketika mantan Presiden Komisi Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan (CPVPV) untuk wilayah Mekkah, Sheikh Ahmed Qasim Al-Ghamdi, menetapkan Hari Valentine tidak bertentangan dengan ajaran atau doktrin Islam.
- China Umumkan 6 Petugas Medis Tewas Akibat Virus Corona, 1.716 Terinfeksi
Wabah virus corona masih merajalela. Bahkan enam petugas medis di China telah meninggal akibat virus memastikan ini.
Lebih dari 1.700 petugas medis juga telah terinfeksi virus corona ini, yang menunjukkan risiko yang dihadapi para dokter dan perawat dikarenakan kurangnya alat pelindung dalam menangani pasien corona.
Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional, Zeng Yixin, menyatakan dalam konferensi pers seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/2/2020), sebanyak 1.716 pekerja medis telah terinfeksi virus corona hingga Selasa (11/2) lalu. Dari jumlah itu, enam petugas medis telah meninggal akibat virus yang belum ada vaksin dan obatnya ini.
Zeng mengatakan bahwa sebagian besar dari pekerja medis tersebut, yakni sebanyak 1.102 orang telah dinyatakan positif virus corona atau COVID-19 di Wuhan, kota di China yang menjadi pusat wabah virus corona. Sebanyak 400 petugas medis lainnya terinfeksi virus itu di daerah-daerah lain di provinsi Hubei.
Otoritas China saat ini terus berupaya untuk mengirimkan alat-alat pelindung ke berbagai rumah sakit di Wuhan, di mana para dokter dan perawat kewalahan menghadapi jumlah pasien virus corona yang terus bertambah dari hari ke hari.
- Nenek 80 Tahun Meninggal Dunia Akibat Virus Corona di Jepang
Seorang nenek berusia 80 tahun di Jepang meninggal dunia akibat virus corona. Nenek ini menjadi korban jiwa pertama akibat wabah virus corona di Jepang.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (14/2/2020), Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato, mengumumkan bahwa satu pasien yang meninggal adalah seorang wanita berusia 80-an tahun yang dirawat di sebuah rumah sakit dekat Tokyo sejak awal Februari lalu. Nenek itu dirawat setelah mengalami gejala-gejala virus corona.
Kato menyatakan nenek itu meninggal dunia pada Kamis (13/2) waktu setempat. Namun diagnosis bahwa nenek itu terinfeksi virus corona atau Covid-19 baru terkonfirmasi setelah dia meninggal.
"Orang ini dirawat di rumah sakit di Prefektur Kanagawa sejak awal Februari, kematiannya dikonfirmasi hari ini," sebut Kato.
"Diduga orang ini menderita pneumonia yang disebabkan oleh novel coronavirus dan tes PCR pun dilakukan, setelah kematiannya baru dikonfirmasi bahwa hasil tesnya positif novel coronavirus," imbuhnya.
Sejauh ini, otoritas Jepang mengonfirmasi 247 kasus virus corona di wilayahnya, termasuk 218 kasus dari sebuah kapal pesiar bernama Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama. Otoritas Jepang mengumumkan kematian pertama akibat virus corona ini, beberapa jam setelah mengonfirmasi 44 kasus tambahan dari kapal pesiar tersebut.
- China Umumkan 6.723 Pasien Virus Corona Telah Sembuh
Otoritas kesehatan China mengumumkan total 6.723 pasien virus corona dipulangkan dari rumah sakit setelah dinyatakan sembuh. Tujuh pasien di antaranya merupakan yang dirawat di rumah sakit (RS) darurat Huoshenshan yang dibangun hanya dalam 10 hari.
Seperti dilansir kantor berita China, Xinhua News Agency, Jumat (14/2/2020), Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan bahwa 1.081 pasien yang dipulangkan dari rumah sakit pada Kamis (13/2) waktu setempat.
Dari jumlah tersebut, menurut media nasional China Global Television Network (CGTN), sekitar 690 pasien dipulangkan dari rumah sakit di Provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah virus corona.
Tujuh pasien di antaranya dipulangkan dari RS Huoshenshan, sebuah rumah sakit darurat yang dibangun di kota Wuhan, Provinsi Hubei, hanya dalam 10 hari. Ketujuh pasien ini menjadi kelompok pertama yang dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari RS Huoshenshan.
- 11 Penumpang Tua Diturunkan dari Kapal Pesiar yang Dikarantina di Jepang
Otoritas Jepang hari ini mengeluarkan sejumlah penumpang lanjut usia yang terbukti negatif virus corona, dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama. Mereka akan ditempatkan di penginapan yang disediakan pemerintah untuk menyelesaikan masa karantina mereka.
Seorang pejabat pemerintah Jepang mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/2/2020), 11 penumpang lanjut usia telah diturunkan dari kapal pesiar tersebut pada Jumat (14/2) sore waktu setempat. Mereka diangkut dengan bus untuk dibawa menuju penginapan yang ditunjuk pemerintah. Sopir bus mengenakan pakaian pelindung berwarna putih yang dilengkapi dengan kaca mata pelindung dan masker.
Pejabat pemerintah Jepang tidak menyebutkan apakah akan ada penumpang lainnya yang dibawa meninggalkan kapal.
Sebelumnya pemerintah Jepang telah menyatakan bahwa para penumpang yang berumur 80 tahun atau lebih, yang dalam kondisi kesehatan buruk atau yang tinggal di kabin-kabin kapal tanpa jendela, bisa meninggalkan kapal pesiar tersebut jika hasil tesnya negatif virus corona. Hal ini diumumkan setelah jumlah kasus corona di kapal pesiar itu terus bertambah selama karantina, yang sejauh ini telah mencapai 218 kasus.