Pemerintah China merevisi jumlah korban tewas akibat wabah virus corona di negara tersebut setelah sejumlah kematian ternyata dihitung lebih dari satu kali. Kini dipastikan total 1.380 orang meninggal akibat virus corona di wilayah China daratan.
Seperti dilansir AFP, Jumat (14/2/2020), Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengurangi 108 kematian setelah menemukan adanya 'statistik duplikat' untuk angka korban tewas di Provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah virus corona. Tidak dijelaskan lebih detail mengenai 'statistik duplikat' atau penghitungan ganda itu.
NHC juga mengurangi 1.043 kasus dari jumlah total kasus virus corona di Provinsi Hubei setelah melakukan 'verifikasi'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, menurut NHC, saat ini 1.380 orang meninggal akibat virus corona di wilayah China daratan. Jumlah itu termasuk 121 kematian baru pada Kamis (13/2), yang terdiri dari 116 orang meninggal di Provinsi Hubei dan lima orang lainnya meninggal di beberapa provinsi lainnya di China.
Total jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi di wilayah China daratan hingga Jumat (14/2) waktu setempat mencapai 63.851 kasus.
Sebelumnya, media terkemuka Amerika Serikat (AS), CNN, menyebut sejauh ini total ada 65.191 kasus virus corona secara global.
Inggris Konfirmasi Pasien ke-9 Terinfeksi COVID-19:
Kegawatan wabah virus corona makin bertambah pada Kamis (13/2) waktu setempat setelah otoritas Provinsi Hubei mulai menghitung pasien yang didiagnosis melalui pencitraan paru-paru, selain melalui pemeriksaan laboratorium.
Perubahan metode diagnosis itu memicu lonjakan drastis pada jumlah total kasus dan jumlah korban tewas di wilayah tersebut. Pada Kamis (13/2) waktu setempat, dilaporkan nyaris 15 ribu pasien baru dalam sehari di Provinsi Hubei. Pada Jumat (14/2) ini, otoritas Provinsi Hubei melaporkan adanya 4.823 kasus baru di wilayahnya.
Sementara itu, tiga kematian akibat virus corona sejauh ini dikonfirmasi di luar China, yakni masing-masing satu kematian di Hong Kong, Filipina dan Jepang.