"Semua pemeriksaan post-mortem kini telah selesai dan kami menunggu laporan akhir untuk semua 39 korban. Penyebab kematian sementara bagi mereka yang berada di truk adalah kombinasi dari hipoksia (kekurangan oksigen) dan hipertermia (terlalu panas) di ruang tertutup," ujar polisi Essex, Inggris, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Selasa (11/2/2020).
Para korban ditemukan tewas di truk trailer pendingin di Essex, timur London, pada 23 Oktober 2019 setelah diangkut dengan feri dari Belgia. Dilaporkan ada dua penangkapan sehubungan dengan kematian 39 WN Vietnam ini. Penangkapan itu untuk menggali dan mengetahui lebih banyak tentang dua perjalanan serupa yang dilakukan pada 11 Oktober dan 18 Oktober.
"Dipercayai bahwa truk digunakan untuk memfasilitasi masuknya orang yang melanggar hukum ke negara itu melalui Purfleet. Kami percaya bahwa orang-orang ini, atau siapa pun yang memiliki pengetahuan tentang perjalanan, memiliki informasi penting untuk membantu penyelidikan kami," kata pernyataan itu, merujuk pada pelabuhan yang dilalui orang Vietnam.
Mereka mengatakan seorang pria berusia 22 tahun telah ditangkap di Irlandia Utara pada hari Minggu atas dugaan pembunuhan dan memfasilitasi imigrasi yang melanggar hukum. Sementara itu, Gheorghe Nica (43) dari Essex, ditahan atas Surat Perintah Penangkapan Eropa di Bandara Frankfurt pada 29 Januari dan telah didakwa dengan 39 tuduhan pembunuhan.
Pengemudi truk, Maurice Robinson, 25, dari Craigavon di Irlandia Utara, adalah salah satu dari sejumlah penangkapan lainnya. Dia sedang menunggu persidangan atas jumlah tuduhan pembunuhan yang sama. Dia mengakui konspirasi untuk membantu imigrasi ilegal di persidangan sebelumnya pada bulan November.
Pengemudi truk kedua dari Irlandia Utara, Eamonn Harrison (23) menghadapi ekstradisi dari Irlandia minggu ini. Sisa-sisa mereka yang meninggal telah dikembalikan ke keluarga mereka di Vietnam.
(idn/rfs)