Polisi China Tangkapi Warga yang Bohong Soal Kunjungan ke Wuhan

Polisi China Tangkapi Warga yang Bohong Soal Kunjungan ke Wuhan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 05 Feb 2020 17:28 WIB
FILE - In this Jan. 23, 2020, file photo, Chinese paramilitary police stand guard outside the closed Hankou Railway Station in Wuhan in central Chinas Hubei Province. Cutting off access to entire cities with millions of residents to stop a new virus outbreak is a step few countries other than China would consider, but it is made possible by the ruling Communist Partys extensive social controls and experience fighting the 2002-03 outbreak of SARS. (Chinatopix via AP, File)
Polisi berjaga di salah satu stasiun kereta di Wuhan yang menjadi asal wabah virus corona (Chinatopix via AP, File)
Beijing -

Kepolisian China tengah menangkapi orang-orang yang berbohong soal riwayat perjalanan ke Wuhan, asal wabah virus corona, demi menghindari karantina. Penangkapan ini didasari atas tuduhan membahayakan keselamatan publik.

Seperti dilansir CNN, Rabu (5/2/2020), Kepolisian Provinsi Qinghai, China sebelah barat laut, mengungkapkan bahwa seorang pekerja migran bermarga Gou tengah diselidiki atas dugaan 'membahayakan keselamatan publik' dengan 'sengaja menutupi' perjalanannya ke Wuhan di Provinsi Hubei.

Disebutkan kepolisian setempat bahwa Gou baru kembali dari Wuhan ke desa Hanshuigou, bulan lalu. Namun dia merekayasa riwayat perjalanannya dan tanggal kepulangannya saat melapor pada otoritas desa setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada penyidik setempat, Gou juga menutupi gejala-gejala virus corona, seperti demam dan batuk-batuk yang dialaminya. Tidak hanya itu, Gou disebut secara aktif berinteraksi secara dekat dengan para tetangganya.

"Yang lebih buruk lagi, Gou juga menutupi kepulangan anak laki-lakinya bersama dirinya dari Wuhan. Anak laki-lakinya juga pergi keluar beberapa kali dan melakukan kontak dekat dengan kerumunan orang," sebut Kepolisian Qinghai dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Baik Gou dan anak laki-lakinya telah dikonfirmasi positif virus corona. Kini keduanya ada dalam karantina.

Simak video Aksi Robot Bantu Hadapi Kekacauan Akibat Virus Corona:

Kepolisian setempat menyebut Gou dan anaknya yang tidak disebut usianya, telah melanggar Undang-undang Pidana China dan aturan hukum soal penyakit menular yang berlaku di negara tersebut.

Dalam sepekan terakhir, menurut media nasional China, kasus serupa juga dilaporkan di berbagai wilayah lainnya, seperti Provinsi Jiangxi, Yunnan, Guangxi dan Jiangsu.

Sejauh ini, korban tewas akibat virus corona secara global mencapai 492 orang, dengan sebagian besar terjadi di wilayah China daratan. Secara global terkonfirmasi ada lebih dari 24.500 kasus virus corona yang tersebar di 26 negara, mulai dari Asia hingga kawasan Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads