7 Fakta RS Pasien Corona di Wuhan yang Dibangun Dalam 10 Hari

7 Fakta RS Pasien Corona di Wuhan yang Dibangun Dalam 10 Hari

Ahmad Toriq - detikNews
Selasa, 04 Feb 2020 13:22 WIB
Aerial photo taken on Feb. 2, 2020 shows the Huoshenshan (Fire God Mountain) Hospital in Wuhan, central Chinas Hubei Province. China has built a makeshift hospital in 10 days to battle against the novel strain of coronavirus in Wuhan, the epicenter of the virus outbreak in central Chinas Hubei Province. Huoshenshan (Fire God Mountain) Hospital was delivered Sunday in Wuhan. It is dedicated to treating patients infected with the virus. (Xinhua/Cheng Min)
RS kilat di China. Foto: Xinhua/Cheng Min
Jakarta -

China kembali menunjukkan kedigdayaannya di bidang konstruksi saat membangun rumah sakit (RS) untuk pasien virus corona. RS ini dibangun dalam waktu 10 hari dengan sederet fasilitas lengkap.

Fasilitas kesehatan bernama RS Huoshenshan ini dirancang desainnya dan mulai dibangun pada 23 Januari lalu. Pembangunannya dinyatakan telah selesai pada Minggu (2/2) waktu setempat. Laporan Associated Press yang mengutip media nasional China, menyebut pasien pertama tiba di RS Huoshenshan pada Senin (3/2) pagi, sekitar pukul 10.00 waktu setempat.

Berikut fakta-fakta soal RS kilat tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Nama

Rumah sakit kilat ini dinamai RS Huoshenshan, yang berarti Gunung Dewa Api. Belum ada penjelasan soal maksud penamaan tersebut.

ADVERTISEMENT

2. Daya Tampung

RS ini memiliki 1.000 tempat tidur untuk pasien virus corona. Tujuan pembangunan RS ini memang untuk menampung pasien yang tak tertampung di rumah sakit-rumah sakit yang sudah ada.

3. Proyek Serupa

Pembangunan RS ini didasarkan pada desain RS Xiaotangshan yang dibangun otoritas China di Beijing untuk mengatasi wabah SARS tahun 2003 atau sekitar 17 tahun lalu. Diketahui bahwa RS Xiaotangshan saat itu dibangun hanya dalam waktu tujuh hari.

4. Bahan Bangunan

Sama seperti RS Xiaotangshan, pembangunan RS Huoshenshan untuk pasien virus corona di Wuhan dilakukan dengan menggunakan bangunan prefabrikasi, semacam bangunan atau panel yang telah dicetak terlebih dulu di pabrik kemudian dikirimkan ke lokasi pembangunan dan dirakit di tempat.

5. Jumlah Pekerja

Menurut laporan media lokal, Economic Daily, proyek pembangunan RS Huoshenshan melibatkan 700 personel managerial dan 4 ribu pekerja konstruksi.

Xinhua News Agency yang dikutip Associated Press menyebut pembangunan ini melibatkan 7 ribu personel, yang terdiri atas tukang kayu, tukang ledeng, tukang listrik dan spesialis-spesialis lainnya.

Ruang karantina di RS kilat untuk pasien virus corona.Ruang karantina di RS kilat untuk pasien virus corona. Foto: Chinatopix via AP

6. Fitur dan Fasilitas

RS Huoshenshan ini memiliki luas bangunan 60 ribu meter persegi dan terdiri atas dua lantai. Menurut surat kabar pemerintah, Yangtze Daily, sekitar separuh dari bangunan itu merupakan kamar karantina untuk pasien virus corona. Disebutkan juga bahwa ada sedikitnya 30 ruang perawatan intensif (ICU) di RS darurat ini.

RS Huoshenshan memiliki sistem ventilasi khusus dan lemari kabinet dua sisi, yang menghubungkan kamar pasien dengan lorong dan memampukan staf-staf RS untuk mengantarkan pasokan tanpa perlu memasuki kamar-kamar pasien.

7. Penggunaan Robot

Dilaporkan Yangtze Daily, para dokter bisa berbicara dengan para ahli di luar melalui sistem video yang menghubungkan mereka ke Rumah Sakit Umum PLA (militer China) di Beijing. Menurut media Yangtze Daily, sistem video tersebut dipasang hanya dalam waktu kurang dari 12 jam oleh sebuah "tim komando" beranggotakan 20 orang dari perusahaan Wuhan Telecom Ltd.

Simak Video "Mahfud Md Jamin WNI dari RRC di Natuna Tak Bahayakan Warga"

[Gambas:Video 20detik]

(tor/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads