Lebih dari 17 ribu orang telah terinfeksi virus corona di China dan puluhan negara lainnya. Media-media pemerintah China melaporkan bahwa virus mematikan itu juga bisa ditularkan melalui saluran pencernaan.
Kantor berita Xinhua melaporkan seperti dilansir Bloomberg, Senin (3/2/2020), bahan genetik virus corona ditemukan pada tinja pasien dan usapan dubur.
Temuan ini didapat oleh para ilmuwan dari Rumah Sakit Renmin Universitas Wuhan dan Institut Virologi Wuhan dari Akademi Ilmu Pengetahuan China, setelah mencatat bahwa beberapa pasien yang terinfeksi virus corona mengalami diare pada awal penyakit, bukannya demam, yang lebih umum terjadi.
Itu berarti patogen mungkin ditransmisikan di sepanjang rute faecal-oral, tidak hanya dari kontak dengan percikan sarat virus yang dihasilkan dari batuk orang sakit.
Selama ini para dokter fokus ke sampel pernapasan dari kasus pneumonia untuk mengidentifikasi pasien virus corona, namun mereka mungkin telah mengabaikan diare, sumber penyebaran yang mungkin kurang terlihat.
Dilaporkan bahwa diare terjadi pada 10-20 persen pasien yang menderita virus terkait yang menyebabkan sindrom pernapasan akut parah.
Sebuah plume aerosol yang sarat virus yang berasal dari pasien SARS dengan diare terlibat dalam kemungkinan ratusan kasus di kompleks perumahan Amoy Gardens di Hong Kong pada tahun 2003.
Itu membuat para peneliti kota memahami pentingnya penyebaran virus melalui saluran pencernaan, dan untuk mengenali keterbatasan masker wajah dan pentingnya kebersihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus AS pertama yang mengalami diare sebelum menjadi sakit akibat pneumonia dan dokternya di Providence Regional Medical Center Everett di Washington menemukan spesimen yang positif untuk coronavirus Wuhan.
Simak Video "Usai Dinyatakan Negatif, Suspect Corona di Cibubur Dipulangkan"
(ita/ita)