Ribuan Orang Turun ke Jalanan Baghdad, Tuntut Pengusiran Tentara AS

Ribuan Orang Turun ke Jalanan Baghdad, Tuntut Pengusiran Tentara AS

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 24 Jan 2020 16:49 WIB
Ilustrasi (AP Photo/Baderkhan Ahmad)
Baghdad -

Ribuan orang turun ke jalanan kota Baghdad, Irak, untuk ikut serta dalam unjuk rasa anti-Amerika Serikat (AS). Para demonstran ini menyerukan pengusiran tentara AS dari wilayah Irak.

Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Jumat (24/1/2020), ribuan orang yang ikut unjuk rasa pada Jumat (24/1) waktu setempat merupakan pendukung ulama terkemuka Irak, Moqtada Sadr. Aksi ini berbeda dengan unjuk rasa antipemerintah yang berlangsung berbulan-bulan di Baghdad dan berbagai wilayah Syiah di Irak.

Dalam unjuk rasa terbaru yang berlangsung sejak Jumat (24/1) pagi waktu setempat, ribuan pria, wanita dan anak-anak memenuhi jalanan distrik Jadiriyah di Baghdad sebelah timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keluar, keluar, penjajah!" teriak sejumlah demonstran Irak. "Ya untuk kedaulatan!" teriak beberapa demonstran lainnya.

Kehadiran pasukan militer AS di Irak semakin menuai penolakan sejak serangan drone AS menewaskan jenderal top Iran, Qasem Soleimani dan komandan paramiliter Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, pada 3 Januari lalu.

ADVERTISEMENT

Dua hari kemudian, parlemen Irak menyepakati dalam voting bahwa seluruh tentara asing di negara tersebut -- termasuk 5.200 tentara AS -- harus pergi.

Hasil voting parlemen itu tidak mengikat dan seorang pejabat senior AS yang enggan disebut namanya, pada Kamis (23/1) waktu setempat, mengungkapkan bahwa AS belum menggelar perundingan terbuka dengan Irak soal pengusiran tentara asing.

Simak Video "Warga Iran Kompak Turun ke Jalan Memprotes Amerika dan Israel"

[Gambas:Video 20detik]

Ulama Sadr yang telah sejak lama menentang kehadiran tentara AS, memanfaatkan kemarahan publik atas serangan drone AS beberapa waktu lalu dengan menyerukan 'demonstran satu juta orang, yang damai dan bersatu untuk mengecam kehadiran Amerika dan pelanggarannya'.

Aksi pada Jumat (24/1) ini juga didukung oleh sejumlah faksi pro-Iran dari paramiliter Hashed al-Shaabi, yang biasanya menjadi rival Sadr. Partai Hadi al-Ameri merupakan rival politik Sadr, juga mendukung aksi ini.

"Pasukan Amerika harus pergi," teriak salah satu demonstran Irak bernama Amer Saad, yang baru berusia 18 tahun. "Saya siap bertarung melawan Amerika jika Moqtada al-Sadr meminta kita," imbuhnya.

Ruas jalanan dan jembatan yang mengarah ke Zona Hijau, yang memiliki pengamanan ketat, diblokir oleh pembatas beton. Zona Hijau diketahui menjadi lokasi gedung pemerintahan Irak dan lokasi sejumlah misi diplomatik asing, termasuk Kedutaan Besar AS. Pasukan keamanan Irak memblokir akses ke pintu masuk Zona Hijau.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads