Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia Irak itu menyebut korban tewas berada di ibukota Baghdad, Diyala, Basra dan Karbala.
"Tim Komisi juga telah mendokumentasikan beberapa demonstrasi yang memblokir jalan-jalan utama penghubung provinsi, ban terbakar, penutupan departemen resmi dan lembaga pendidikan, dan kerusakan fasilitas publik yang menyediakan layanan kepada warga," kata komisi itu dalam sebuah pernyataan seperti dlansir Aljazeera, Rabu (22/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 2 Pengunjuk Rasa di Irak Tewas |
Polisi Irak terlibat dalam bentrokan di jalanan dengan para demonstran anti-pemerintah pada hari Selasa (21/1). Polisi menembakkan gas air mata dan peluru karetdan dibalas dengan lemparan batu oleh para demonstran.
Lebih dari 450 orang tewas dalam kerusuhan anti-pemerintah yang melumpuhkan Irak sejak Oktober tahun lalu.
Para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya korupsi yang mengakar dan elit penguasa yang telah mengendalikan Irak sejak invasi pimpinan Amerika Serikat pada 2003.
"Protes kami damai. Kami menyerukan pengunduran diri pemerintah dan perdana menteri independen yang bukan milik partai mana pun," kata seorang demonstran di Baghdad yang menolak menyebutkan namanya.
Kerusuhan hari Selasa terjadi setelah bentrok pada Senin, di mana enam warga Irak tewas, termasuk dua perwira polisi. Puluhan orang lainnya juaga luka-luka pada hari itu.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini