Dilansir dari AFP, Selasa (21//2020), Chad merupakan salah satu negara yang berjuang untuk memerangi kekerasan kelompok jihadis yang muncul selama pemberontakan Islam yang berlangsung puluhan tahun di Nigeria. Serangan itu terjadi pada Minggu (9/1) malam waktu setempat di Desa Kaiga Kindjiria.
"Sebuah pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya kemarin di Kaiga Kindjiria, 9 orang tewas, dua di antaranya wanita dan 7 orang pria," kata informasi militer setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah korban dibenarkan oleh Juru Bicara Tentara Chad, Kolonel Azem Bermandoa.
"Pelakunya Boko Haram, tidak salah lagi," ujar Juru Bicara itu.
Kaiga-Kindjiria adalah sebuah desa yang dihuni sekitar 7000 orang. Lokasinya berada di dekat Danau Chad yang luas. Daerah itu terkenal sebagai tempat persembunyian geliryawan untuk melancarkan serangan terhadap Kamerun, Chad, Nigeria dan Niger.
Boko Haram awalnya muncul di Nigeria tetapi serangannya telah menyebar ke negara tetangga. Kelompok ini juga telah berpisah dan membentuk sebuah fraksi yang berafiliasi dengan kelompok negara Islam, ISWAP yang sangat aktif di Danau Chad.
Bom bunuh diri itu terjadi ketika Menteri Angkatan Bersenjata Pransic, Florence parly mengunjungi ibu kota Chad, N'Djamena. Pada kunjungan itu Florence bertemu dengan rekannya pada Senin (20/1) pagi waktu setempat.
Pada awal Januari, sekitar 200 tentara dikerahkan ke sekitar Danau Chad. Di tempat tersebut serangan terus meningkat beberapa bulan terakhir.
(lir/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini