Langkah Maju Proses Pemakzulan Trump

Round-Up

Langkah Maju Proses Pemakzulan Trump

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 16 Jan 2020 20:32 WIB
Foto: Presiden AS Donald Trump (AFP)
Washington DC - Proses pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengalami kemajuan. Senat akhirnya menentukan tanggal untuk memulai sidang terkait pemakzulan itu.

Pemakzulan Trump itu dimulai dengan proses di House of Representatives atau DPR-nya AS. Voting terkait pemakzulan Trump di DPR AS telah digelar pada Rabu (18/12/2019) waktu setempat. Hasilnya menunjukkan mayoritas anggota DPR AS yang didominasi Partai Demokrat setuju untuk memakzulkan Trump.

Voting pemakzulan oleh DPR AS ini digelar setelah melewati perdebatan panjang antara Demokrat dan Republik yang menaungi Trump. "Hari ini, kita di sini untuk membela demokrasi bagi rakyat," tegas Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Pemungutan suara dalam proses pemakzulan di DPR AS ini digelar dua kali. Voting pertama dilakukan terhadap dakwaan 'tindak kejahatan dan pelanggaran hukum tinggi' dengan menyalahgunakan kekuasaannya untuk menekan Ukraina agar mengumumkan penyelidikan yang mendiskreditkan rival politiknya.

Dari total 435 anggota DPR AS yang mengikuti voting, 230 suara menyetujui dakwaan penyalahgunaan kekuasaan terhadap Trump. Sekitar 197 suara lainnya menolak dakwaan tersebut. Satu anggota DPR AS dari Partai Demokrat, Tulsi Gabbard, memilih abstain.

Voting kedua dilakukan untuk dakwaan menghalangi Kongres AS menyelidiki upaya menekan Ukraina untuk menyelidiki mantan Wakil Presiden AS Joe Biden, rival politik Trump yang berpotensi jadi penantangnya dalam pilpres 2020 mendatang. Voting untuk dakwaan menghalangi Kongres juga dimuluskan oleh DPR AS, dengan perolehan 229 suara mendukung dan 198 suara menolak.

Namun, proses pemakzulan Trump belum selesai sampai di situ. Dua dakwaan pemakzulan ini akan diteruskan kepada Senat AS untuk disidangkan. Pemakzulan Trump secara penuh harus dilakukan dengan sedikitnya dua pertiga suara dukungan di Senat AS. Senat AS sendiri didominasi Republik yang merupakan pendukung Trump.

Senat AS sendiri sempat dilanda kebuntuan soal proses sidang pemakzulan Trump. Perdebatan berlangsung soal pemanggilan sejumlah pejabat Gedung Putih untuk dijadikan saksi dalam sidang pemakzulan itu.

Para politikus top Partai Demokrat juga sempat berupaya membujuk sejumlah politikus Partai Republik yang dianggap bisa membantu memecahkan kebuntuan tersebut. Seperti dilansir Reuters dan Channel News Asia, Sabtu (4/1/2020), usai masa reses selama dua pekan, masih belum ada kejelasan soal waktu pelaksanaan sidang pemakzulan Trump.

Meski sempat mengalami kebuntuan, proses pemakzulan Trump kini mulai melangkah maju. Dua pasal pemakzulan Trump telah diserahkan oleh DPR AS kepada Senat. Sidang pemakzulan Trump di Senat pun akan digelar perdana mulai Selasa (21/1) mendatang.

Seperti dilansir AFP, Kamis (16/1/2020), Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, telah menandatangani pasal pemakzulan Trump, yang terdiri atas pasal penyalahgunaan kekuasaan dan pasal menghalangi Kongres AS, sebelum secara seremonial masuk ke ruang Senat yang didominasi Partai Republik pada Rabu (15/1).

"Sungguh menyedihkan, sungguh tragis bagi negara kita, bahwa tindakan yang diambil presiden untuk merusak keamanan nasional kita, melanggar sumpah jabatan dan membahayakan keamanan pemilu kita, telah membawa kita ke tempat ini," sebut Pelosi sebelum menandatangani pasal pemakzulan Trump.

Dua pasal pemakzulan Trump itu diserahkan kepada petugas administrasi Senat oleh pejabat Kongres AS. Anggota DPR AS, Adam Schiff (59) dari Partai Demokrat yang mewakili wilayah California, telah ditunjuk menjadi Ketua Jaksa untuk kasus pemakzulan Trump. Schiff akan memimpin tim manajer DPR AS dalam sidang pemakzulan Trump.



Ketua Mayoritas Senat AS, Mitch McConnell, kemudian mengundang para manajer DPR AS untuk secara resmi membacakan pasal-pasal itu di ruang sidang Senat pada Kamis (16/1) siang waktu setempat.

Setelah pembacaan pasal pemakzulan Trump di ruang sidang Senat selesai, Ketua Mahkamah Agung AS, John Roberts, akan disumpah. Dia nantinya akan memimpin jalannya sidang pemakzulan dan memastikan persidangan digelar dengan mematuhi aturan yang berlaku. Walau hakim agung Roberts yang memimpin sidang, seluruh 100 Senator AS juga akan berperan sebagai hakim dan dewan juri dalam persidangan. Sebelum sidang digelar, para Senator AS juga bakal disumpah.

"Ketua Mahkamah Agung akan menyumpah kita semua para Senator," ujar McConnell dalam pernyataannya.

McConnell mengatakan sidang pemakzulan Trump akan mulai digelar pekan depan setelah dakwaan pemakzulan diserahkan ke Senat. "Persidangan akan dimulai dengan sungguh-sungguh pada Selasa (21/1) mendatang," ujarnya.

"Kami akan bersumpah untuk bangkit di atas faksionalisme picik dan memperjuangkan keadilan bagi institusi, bagi bangsa dan bagi negara," tutur McConnell.

"Saya yakin bahwa lembaga ini bisa bangkit melawan orientasi jangka pendek dan demam faksi dan mewujudkan kepentingan jangka panjang terbaik negara kita. Kita bisa melakukan ini, dan kita harus," imbuhnya.

Ditambahkan McConnell bahwa Gedung Putih akan mendapat pemberitahuan soal sidang pemakzulan itu. "Senat akan memanggil presiden untuk menanggapi dakwaan dan mengirimkan penasihat hukumnya," ucapnya.
Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads