Kantor berita Suriah, SANA melaporkan bahwa empat rudal menghantam pangkalan udara T4 di provinsi Homs, sebelah utara Damaskus, ibu kota Suriah, pada Selasa (14/1) sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Otoritas Suriah menyalahkan Israel atas serangan rudal tersebut. Menurut SANA, serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya menyebabkan kerusakan.
Namun menurut kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/1/2020), setidaknya tiga milisi yang didukung Iran tewas dalam serangan rudal tersebut. Observatory menyebutkan bahwa serangan itu merusak sebuah depot senjata Iran, dua kendaraan militer dan sebuah gedung yang tengah dibangun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Observatory, Rami Abdel Rahman mengatakan bahwa korban tewas semuanya merupakan warga non-Suriah. Dia juga mengatakan bahwa Israel kemungkinan berada di balik serangan rudal itu.
Dikatakannya, pasukan Iran dan para penasihat militer Rusia ditempatkan di pangkalan tersebut, yang sebelumnya juga pernah digempur pasukan Israel.
Terkait hal ini, juru bicara militer Israel menolak berkomentar.
Serangan rudal itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah drone (pesawat tak berawak) AS menewaskan komandan senior Iran, Qasem Soleimani dalam serangan di Baghdad, Irak pada 3 Januari lalu.
Sejak pecahnya konflik Suriah pada tahun 2011, Israel telah melancarkan banyak serangan terhadap pasukan pemerintah Suriah dan sekutu-sekutunya, Iran dan kelompok milisi Lebanon, Hizbullah. Pemerintah Israel bersikeras tak akan membiarkan Suriah menjadi jembatan bagi intervensi Iran di wilayah tersebut.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini