Bermula dari pesawat penumpang milik maskapai The Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan PS752 yang jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari Teheran pada Rabu (8/1) pagi waktu setempat dan menewaskan keseluruhan 176 penumpang dan kru. Lantas baru pada Sabtu (11/1) pagi waktu setempat, Angkatan Bersenjata Iran mengeluarkan pernyataan pengakuan bahwa pesawat Boeing 737-800 tersebut jatuh karena ditembak rudal secara tak disengaja.
Militer Iran menyebut penembakan itu terjadi akibat kesalahan manusia (human error) karena keliru mengira pesawat sipil itu sebagai rudal jelajah milik musuh. Mayor Jenderal Hossein Salami menyampaikan dukacita mendalam atas penembakan pesawat sipil Ukraina itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bersumpah atas kehidupan anak-anak saya bahwa kami (di IRGC) tidak memiliki keinginan lain selain hancur berkeping-keping demi keamanan, kesejahteraan dan perdamaian rakyat kita," imbuhnya.
Di depan parlemen Iran pada Minggu (12/1) waktu setempat, jenderal Iran tersebut menjelaskan mengenai kesalahan fatal yang dilakukan militer Iran tersebut. Jatuhnya pesawat jenis Boeing 737-800 itu terjadi pada Rabu (8/1) pagi waktu setempat, atau beberapa jam usai Iran melancarkan serangan rudal terhadap dua pangkalan militer Irak yang menjadi markas tentara Amerika Serikat. Serangan rudal ini untuk membalas kematian seorang jenderal Iran, Qassem Soleimani dalam serangan udara AS di Baghdad, Irak pada 3 Januari lalu.
Salami mengatakan bahwa setelah serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS di Irak dan ketika Iran memperkirakan akan adanya respons dari pasukan AS atas serangan rudal tersebut, pasukan pertahanan udara Iran diberitahu bahwa sejumlah rudal jelajah musuh telah ditembakkan dan pasukan Iran siap untuk menjatuhkan rudal-rudal tersebut.
"Operator kami diberitahu tentang adanya rudal-rudal jelajah dan komunikasinya dengan SOC terputus sesaat... Oleh karena itu, ketika dia melihat pesawat tersebut di layar radarnya, dia yakin bahwa itu ancaman serius," kata Salami seperti dilansir media Iran, Press TV, Senin (13/1/2020).
"Ketika pesawat disejajarkan dengan sistem pertahanan udara, ukurannya menjadi kecil. Dalam kondisi perang (yang berlaku malam itu), operator percaya bahwa itu adalah rudal jelajah dan bahwa dia telah menjatuhkan rudal jelajah," imbuh Salami.
"Kami membuat kesalahan dan sejumlah rekan senegara kami tewas sebagai akibat kesalahan kami, namun itu tidak disengaja dan kami merasa malu dan akan menebusnya," kata Salami.
"Begitu kami memastikan (apa yang telah terjadi), kami merilis informasi. Namun kami siap untuk menerima keputusan apapun yang dibuat dan kami tunduk pada kehendak bangsa Iran yang tercinta dan hebat," tandasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini