Seperti dilansir AFP, Minggu (12/1/2020), berdasarkan pernyataan misi Dukungan Resolusi NATO, serangan tersebut terjadi di Provinsi Kandahar pada Sabtu (11/1). Serangan itu juga membuat dua tentara AS terluka.
Seorang juru bicara misi mengatakan nama-nama korban tewas ditahan sementara menunggu pemberitahuan tentang saudara terdekatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, juru bicara kepolisian Provinsi Kandahar, Jamal Nasir Barkzai, mengatakan kepada AFP serangan terjadi saat pasukan berpatroli di dekat bandara Kandahar di distrik Dand.
Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan di Twitter bahwa ledakan itu menghancurkan kendaraan dan menewaskan semua penumpang.
Kekerasan di Afghanistan biasanya surut seiring musim dingin. Tetapi tahun ini Taliban mendorong maju operasi mereka meskipun hujan salju lebat di pegunungan -- dan meskipun negosiasi mereka dengan AS untuk kesepakatan yang akan melihat pasukan Amerika meninggalkan negara itu.
Menurut perincian yang diumumkan kepada publik sejauh ini, Pentagon akan menarik sekitar 5.000 dari 13.000 tentaranya dari lima pangkalan di Afghanistan, asalkan Taliban mematuhi janji keamanannya.
Tahun lalu adalah yang paling mematikan bagi pasukan AS di Afghanistan sejak operasi tempur secara resmi selesai pada akhir 2014. Lebih dari 2.400 tentara AS tewas dalam pertempuran di sana sejak invasi pimpinan AS pada Oktober 2001.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini