Iran Ingin Tangani Sendiri Kotak Hitam Pesawat Maskapai Ukraina

Iran Ingin Tangani Sendiri Kotak Hitam Pesawat Maskapai Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 10 Jan 2020 19:28 WIB
Puing pesawat maskapai Ukraina yang jatuh di pinggiran Teheran, Iran (AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Teheran - Otoritas Iran menyatakan akan menangani sendiri kotak hitam pesawat maskapai Ukraina yang jatuh di wilayahnya. Iran juga menyebut penyelidikan terhadap kecelakaan ini bisa memakan waktu 1-2 tahun ke depan.

Seperti dilansir Reuters dan Channel News Asia, Jumat (10/1/2020), otoritas Iran menyebut dibutuhkan waktu sedikitnya satu atau dua bulan untuk mengekstrak informasi dari rekaman suara dan rekaman data penerbangan yang ada pada pesawat jenis Boeing 737-800 itu.

Iran juga menyatakan pihaknya akan meminta bantuan Rusia, Kanada, Prancis atau Ukraina jika dibutuhkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam pernyataan terbaru, otoritas Iran menyebut penyelidikan secara menyeluruh terhadap kecelakaan pesawat Ukraine International Airlines yang menewaskan 176 orang ini, bisa memakan waktu hingga setahun atau dua tahun ke depan.

"Kami memilih untuk mengunduh kotak hitam di Iran. Tapi jika kami melihat bahwa kami tidak bisa melakukan itu karena kotak hitamnya rusak, maka kami akan meminta bantuan," ucap Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran, Ali Abedzadeh, dalam konferensi pers terbaru di Teheran.

Disebutkan Abedzadeh lebih lanjut bahwa pihaknya harus memeriksa seberapa besar kerusakan yang dialami kotak hitam pesawat.



Detik-Detik Pesawat Ukraina Diduga Terkena Rudal Iran:



Dalam konferensi yang sama, Kepala Badan Penyelidikan Kecelakaan pada Organisasi Penerbangan Sipil Iran, Hassan Rezaeifar, mengumumkan bahwa proses evaluasi terhadap kotak hitam akan dimulai pada Jumat (7/1) waktu setempat di laboratorium Bandara Mehrabad.

Disebutkan Rezaeifar, seperti dilaporkan kantor berita IRNA dan dilansir CNN, bahwa pihaknya akan memeriksa apakah mungkin untuk melakukan rekonstruksi dan menganalisis informasi dari rekaman data penerbangan. Rezaeifar menambahkan bahwa empat negara -- Rusia, Kanada Prancis dan Ukraina -- siap membantu mengunduh informasi dari kotak hitam, jika Iran mengalami kesulitan.

Pesawat maskapai Ukraina itu diketahui sedang mengudara dari Teheran menuju Kiev, Ukraina, saat jatuh di pinggiran Teheran pada Rabu (8/1) pagi waktu setempat. Saat kecelakaan terjadi, Iran sedang dalam kondisi waspada usai melancarkan serangan rudal terhadap target markas tentara Amerika Serikat (AS) di Irak.


Negara-negara Barat, seperti Kanada, Inggris, Australia dan AS mengutarakan indikasi bahwa pesawat maskapai Ukraina itu dijatuhkan secara tidak sengaja oleh rudal darat-ke-udara milik Iran. Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau, bahkan menyebut ada sekumpulan bukti intelijen yang mendukung indikasi itu.

Abedzadeh menolak tuduhan itu dengan menyatakan bahwa: "Setiap pernyataan yang disampaikan sebelum data diekstrak (dari kotak hitam pesawat) ... bukanlah opini pakar."

Halaman 2 dari 2
(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads