Trump Batalkan Rencana Serang Situs Budaya Iran

Trump Batalkan Rencana Serang Situs Budaya Iran

Mochamad Zhacky - detikNews
Rabu, 08 Jan 2020 09:17 WIB
Donald Trump. (Foto: AP Photo)
Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membatalkan rencana mengebom pusat budaya Iran. Trump mengatakan akan mematuhi hukum internasional.

Dilansir AFP, Rabu (8/1/2020), Trump menuturkan akan mengikuti hukum internasional setelah rencananya menyerang situs-situs warisan budaya Iran dikecam. Namun dia mengeluh adanya pembatasan yang tidak adil.

"Pikirkan itu, mereka membunuh orang-orang kami, mereka meledakkan orang-orang kami dan kami harus sangat lembut dengan budaya mereka. Tetapi saya baik-baik saja dengan itu," kata Trump kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kamu tahu, jika itu adalah hukumnya, saya suka mematuhi hukum," imbuhnya.



Diberitakan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menegaskan kembali ancaman serangan terhadap situs-situs budaya Iran jika ada serangan terhadap AS. Penegasan disampaikan Trump setelah dia diperingatkan bahwa serangan ke pusat budaya berpotensi mengarah pada kejahatan perang.

Seperti dilansir AFP, Senin (6/1/2020), setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menegaskan bahwa aksi militer AS akan mematuhi hukum internasional, Trump menyatakan dirinya akan menganggap situs budaya sebagai target yang adil jika Iran mengerahkan kekuatan mematikan terhadap target-target AS.



Trump dalam pernyataan kepada wartawan di pesawat kepresidenan AS, Air Force One, menegaskan bahwa target-target pengeboman AS juga termasuk situs-situs warisan budaya Iran. Para pengkritik menyebut serangan itu bisa mengarah pada kejahatan perang di bawah hukum internasional.

"Jika mereka (Iran-red) melakukan apapun, akan ada pembalasan besar," tegas Trump dalam penerbangan menuju Washington DC.


Tonton juga Kematian Jenderal Soleimani Disambut Sukacita Pasukan Kurdi Irak :

[Gambas:Video 20detik]

(zak/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads