Dilansir AFP, Sabtu (4/1/2020), Departemen Kepolisian Paris mengatakan pria yang diidentifikasi sebagai Nathan C (22) itu menyerang beberapa orang saat waktu makan siang di pinggiran Villejuif pada Jumat (3/1). Beberapa warga berhasil menghindar, namun Wali Kota Villejuif, Franck Le Bohellec, menyebut pria itu mengklaim telah menewaskan seorang warga Villejuif yang berusia 56 tahun.
"Korban sedang berjalan dengan istrinya ketika penyerang mendekat, ia ingin melindungi istrinya, dan ditusuk," kata Le Bohellec.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendengar teriakan, lalu kami mendengar tiga tembakan," kata pemilik garasi di dekat lokasi kejadian, Rouane Yazid (40).
"Saya pergi keluar untuk melihat. Lalu ada lima atau enam tembakan lagi dan kemudian bunyi sirene. Kami melindungi diri di garasi," ujarnya.
Beberapa sumber mengatakan Nathan C menderita masalah psikologis. Kantor Kejaksaan setempat menyebutkan 'unsur-unsur yang terkait dengan agama' ditemukan di antara barang-barang pribadinya, meskipun ia tak disebutkan sebagai seorang fanatik agama. Polisi telah membuka penyelidikan pembunuhan dan percobaan pembunuhan.
Serangan itu terjadi hanya empat hari sebelum Prancis menandai tahun kelima pembunuhan 12 orang di majalah satir Charlie Hebdo di Paris oleh dua saudara lelaki yang bersumpah setia kepada Al-Qaeda. Presiden Emmanuel Macron menyatakan dukungannya kepada para korban.
"Kami terus berjuang dengan gigih melawan kekerasan yang tidak masuk akal," ujar Macron.
Tonton juga video Aksi Protes Sistem Pensiun di Prancis Berujung Ricuh:
(azr/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini