Seperti dilansir AFP, Jumat (3/1/2020), Khamenei juga menetapkan masa berkabung selama tiga hari di seluruh wilayah Iran untuk menghormati kematian Soleimani, yang sosoknya dikagumi warga Iran dan dianggap sebagai pahlawan tanpa pamrih dalam memerangi musuh-musuh Iran di luar negeri.
"Mati syahid menjadi hadiah atas upaya-upaya tanpa henti yang dilakukannya dalam beberapa tahun ini," ucap Khamenei dalam pernyataan berbahasa Farsi via Twitter, yang merujuk pada Soleimani.
"Dengan kepergiannya, insya Allah, pekerjaan dan jalannya tidak akan dihentikan, tapi pembalasan dendam yang hebat menunggu para penjahat kriminal yang melumuri tangan busuk mereka dengan darahnya dan para martir lainnya dalam insiden semalam," tegas Khamenei.
Garda Revolusi Iran telah mengonfirmasi kematian Soleimani dalam serangan udara di kompleks Bandara Internasional Baghdad pada Jumat (3/1) pagi waktu setempat. Garda Revolusi Iran menyebut serangan udara itu dilakukan oleh helikopter-helikopter militer AS. Namun seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya, seperti dikutip Associated Press, menyebut serangan udara dilancarkan oleh sebuah drone (pesawat tanpa awak) militer bersenjata.
Simak juga video Israel Tuding Iran di Balik Kerusuhan di Baghdad: