"Ada serangan di Apetina-Sana oleh ADF (Allied Democratic Forces) tadi malam," kata administrator Beni, Donat Kibwana, seperti dilansir AFP, Selasa (31/12/2019).
"(Mereka) membunuh 18 warga sipil," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apetina-Sana berada di 16 kilometer arah barat Oicha, kota administrasi utama di wilayah Beni.
Lokasi ini disebut titik di 'Segitiga Kematian' bersama dengan Mbau dan Eringeti--daerah yang paling parah terkena serangan.
Milisi ADF telah menewaskan lebih dari 200 orang sejak tentara melancarkan serangan terhadap milisi pada 30 Oktober, menurut jumlah korban yang dikumpulkan oleh kelompok masyarakat sipil. Jatuhnya korban membuat masyarakat sipil mendesak pihak berwenang untuk meningkatkan keamanan.
Tonton juga video Pesawat Jatuh Timpa Perkampungan di Kongo, 29 Orang Tewas:
"Pihak berwenang diberitahu pada hari Minggu malam tentang keberadaan orang-orang yang mencurigakan di barat Oicha," kata seorang aktivis masyarakat sipil di Beni, Teddy Kataliko.
"Kami terus meminta angkatan bersenjata DRC untuk memulai operasi di sisi barat juga, untuk menyelamatkan warga sipil," imbuhnya.
Penduduk setempat juga menggelar demonstrasi di kota Beni. Mereka meminta pasukan penjaga perdamaian PBB MONUSCO menjaga keamanan penduduk.
Milisi ADF terbentuk sebagai pemberontakan yang memusuhi Presiden Uganda Yoweri Museveni. Kelompok ini dibentuk di Kongo timur pada tahun 1995 dan tampaknya telah menghentikan pemberontakan di Uganda. Saat ini milisi ini merekrut orang-orang dari berbagai negara.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini