Kisah Pesawat Bek Air Nahas Jatuh Setelah Lepas Landas

Round-Up

Kisah Pesawat Bek Air Nahas Jatuh Setelah Lepas Landas

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 27 Des 2019 20:36 WIB
Pesawat Jatuh di Kazakhstan (Foto: RUSLAN PRYANIKOV / AFP)
Almaty - Pesawat Bek Air yang membawa 100 orang penumpang dan kru jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Almaty, Kazakhstan. Insiden ini menyebabkan sedikitnya 12 orang meninggal dunia.

Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Jumat (27/12/2019), sebanyak 54 orang mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit. 10 Orang di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Pesawat Bek Air itu menabrak penghalang beton dan bangunan dua lantai setelah lepas landas dari Almaty. Pesawat hilang kontak sekitar 07.22 waktu setempat saat menuju Nur-Sultan, ibu kota yang sebelumnya dikenal sebagai Astana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Wakil Perdana Menteri Roman Sklyar mengatakan, ekor pesawat telah menyentuh landasan dua kali saat lepas landas. Tim sedang melakukan investigasi apakah kecelakaan disebabkan kesalahan pilot atau kesalahan teknis.

"Entah ini kesalahan pilot atau ada alasan teknis," kata Sklyar pada konferensi pers di Almaty.

Simak Video "Pesawat Bek Air yang Mengangkut 100 Orang Jatuh di Kazakhstan"




Dia menyebut pesawat terbelah menjadi dua bagian.

"Pesawat pecah menjadi dua bagian. Sebagian besar penumpang yang meninggal berada di bagian depan," ujar dia.

Salah seorang penumpang yang selamat mengatakan bahwa pesawat mulai bergetar kurang dari dua menit setelah lepas landas.

"Awalnya sayap kiri tersentak sangat keras, lalu kanan. Pesawat terus naik ketinggian, gemetar cukup parah, dan kemudian turun," Aslan Nazaraliyev kepada The Associated Press melalui telepon.



Rekaman komunikasi antara pengirim di bandara Almaty dan kru Bek Air yang disiarkan oleh media swasta Rusia, REN TV, mendengar pilot pesawat itu berharap 'hari yang baik' sebelum diberangkatkan untuk lepas landas.

Setelah itu, operator tampaknya kehilangan kontak dengan pilot. Kemudian pesawat berikutnya diperingatkan untuk menunda keberangkatan.

"Astana 671, kita tidak tahu di mana Fokker 100 berada," kata operator itu.



Sementara itu, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev berjanji untuk memberikan kompensasi kepada keluarga korban. Dia juga menegaskan mereka yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu akan dihukum berat sesuai aturan yang berlaku.

Pemerintah Kazakhstan saat ini telah membentuk komite untuk menginvestigasi kecelakaan tersebut.



Penyelidikan kriminal juga dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya pelanggaran aturan keselamatan transportasi udara.

Atas insiden tersebut, Jumat itu dideklarasikan sebagai hari berkabung nasional.
Halaman 3 dari 3
(knv/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads