Kepolisian Hong Kong menyatakan, kelima remaja yang terdiri dari tiga remaja putra dan dua remaja putri berumur 15 hingga 18 tahun itu ditangkap pada Jumat (13/12) waktu setempat atas tuduhan pembunuhan, kerusuhan dan melukai.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (14/12/2019), kelimanya langsung ditahan menunggu penyelidikan lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden itu terjadi pada pertengahan November lalu saat aksi-aksi demo antipemerintah memasuki bulan kelima. Rekaman insiden itu menunjukkan kelompok-kelompok demonstran pro dan antipemerintah saling melemparkan bata satu sama lain. Kemudian terlihat seorang pria terkena lemparan bata dan tubuhnya pun ambruk.
Kakek berumur 70 tahun itu dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tak sadarkan diri. Dia kemudian dinyatakan meninggal keesokan harinya. Kakek itu merupakan orang kedua yang tewas dalam waktu kurang dari sepekan dalam insiden-insiden terkait aksi demo.
Sebelumnya, Alex Chow, mahasiswa berumur 22 tahun, tewas pada 8 November lalu akibat luka-luka kepala yang dialaminya saat terjatuh dari tempat parkiran mobil bertingkat saat bentrokan antara polisi dan demonstran.
Meski penyebab jatuhnya tidak jelas dan menjadi perdebatan, namun para demonstran menyalahkan polisi. Tuduhan kebrutalan polisi merupakan salah satu pemicu aksi-aksi demo warga Hong Kong.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini