Wellington - Korban tewas akibat
erupsi gunung berapi di White Island,
Selandia Baru, bertambah menjadi 16 orang, setelah dua korban luka lainnya meninggal dunia di rumah sakit. Namun upaya evakuasi jenazah korban yang masih ada di dekat kawah gunung api terhambat oleh muntahan lumpur dan awan panas yang berlanjut.
Seperti dilansir
Associated Press dan
Reuters, Kamis (12/12/2019), otoritas medis di Selandia Baru berjibaku dengan waktu dalam merawat para korban luka yang kebanyakan mengalami luka bakar parah. Hingga kini dilaporkan 28 pasien masih dirawat di rumah sakit, termasuk 23 orang dalam kondisi kritis.
Dari 16 korban tewas, sebanyak delapan jenazah masih belum dievakuasi. Otoritas terkait meyakini delapan jenazah itu terkubur timbunan abu vulkanis dan puing-puing gunung api yang mengalami erupsi pada Senin (9/12) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gunung api tersebut dilaporkan terus memuntahkan awan panas dan lumpur vulkanis, sehingga menunda rencana evakuasi jenazah yang ada di dekat kawah.
"Saya bisa mengonfirmasi bahwa kita sedang memfinalisasi rencana untuk mengevakuasi jenazah-jenazah dari Whakaari atau White Island besok pagi," ucap Deputi Komisioner John Tims dari Kepolisian Selandia Baru dalam pernyataan pada Kamis (12/12) waktu setempat.
Tims menyatakan keluarga korban akan diberi briefing soal operasi evakuasi itu.
Simak Video "Gunung Api di Selandia Baru Usai Meletus Dilihat dari Satelit"
Seorang pejabat Kepolisian Selandia Baru lainnya, Deputi Komisioner Mike Clement, menyatakan dalam konferensi pers bahwa misi mengevakuasi jenazah dari White Island sangat berisiko dan bahwa satu tim akan dikerahkan begitu matahari terbit pada Jumat (13/12) besok.
Clement menyebut enam jenazah telah diketahui lokasinya dan akan ada waktu yang 'sangat terbatas' untuk mencari lokasi dua jenazah lainnya. "Banyak hal harus berlangsung tepat agar rencana ini berhasil," ucapnya.
Otoritas Selandia Baru menyebut gunung api di
White Island dalam kondisi 'sangat fluktuatif' dan bisa kembali erupsi dalam beberapa hari ke depan.
Saat erupsi terjadi pada Senin (9/12) lalu, kepulan awan panas dan abu vulkanis dimuntahkan hingga ke ketinggian 3.660 meter. Badan pemantau aktivitas seismik GeoNet melaporkan tremor vulkanis di White Island semakin meningkat hingga ke level yang belum pernah terpantau sejak erupsi terakhir tahun 2016 lalu. Disebutkan GeoNet bahwa magma dangkal di dalam gunung api itu mendorong peningkatan aktivitas.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini