Rusia Usir Diplomat Jerman sebagai Balasan Pengusiran Pekan Lalu

Rusia Usir Diplomat Jerman sebagai Balasan Pengusiran Pekan Lalu

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 12 Des 2019 16:56 WIB
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Moskow - Pemerintah Rusia mengusir dua diplomat Jerman sebagai tindakan balasan, setelah Berlin mengusir dua diplomat Rusia atas pembunuhan seorang bekas komandan Chechnya di sebuah taman di Berlin.

"Sebagai tindakan balasan, pihak Rusia memutuskan untuk menyatakan dua pegawai Kedutaan Jerman di Rusia 'persona non grata'," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (12/12/2019). Disebutkan bahwa kedua diplomat Jerman itu diberi waktu tujuh hari untuk meninggalkan Rusia.

Kementerian Rusia mengumumkan pengusiran tersebut setelah memanggil Duta Besar Jerman untuk Rusia, Geza Andreas von Geyr dan mengeluarkan nota protes diplomatik resmi atas pengusiran "tak berdasar" diplomat-diplomat Rusia yang ditempatkan di Berlin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Pemerintah Jerman mengusir kedua diplomat Rusia itu pekan lalu, setelah jaksa menyatakan bahwa Moskow mungkin berada di balik pembunuhan Zelimkhan Khangoshvili, warga Georgia berumur 40 tahun. Khangoshvili ditembak dua kali di bagian kepala dari jarak dekat di taman Kleiner Tiergarten pada Agustus lalu. Pelakunya diduga seorang pria Rusia yang ditangkap tak lama setelah penembakan tersebut.

Para jaksa penuntut federal Jerman menyatakan bahwa mereka memiliki "bukti faktual" yang menunjukkan bahwa pembunuhan itu dilakukan atas nama badan-badan negara Rusia atau Chechnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Khangoshvili sebagai seorang "pejuang, sangat kejam dan berdarah" yang telah berperang bersama separatis melawan pasukan Rusia di Kaukasus dan juga terlibat dalam serangan-serangan bom di metro Moskow.

"Sembilan puluh delapan orang tewas olehnya," kata Putin seraya menyatakan bahwa Moskow siap membantu Jerman dalam penyelidikan pembunuhan ini.

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut tuduhan Jerman terhadap Moskow tersebut "tidak berdasar dan bermusuhan".

Tersangka dalam pembunuhan itu disebut sedang mengendarai sepeda dan terlihat oleh saksi mata melempar sepeda itu dan sebuah tas berisi batu dengan pistol ke sungai. Kepolisian Jerman juga menemukan wig yang diduga dipakainya.


Kanselir Angela Merkel mengatakan Jerman telah bertindak "karena kita belum melihat Rusia mendukung kita dalam membereskan pembunuhan ini".

Polisi Jerman menyebut tersangka pembunuh itu sebagai Vadim S. dan situs investigasi Bellingcat menyebut tersangka adalah Vadim Krasikov yang berusia 54 tahun, yang dibesarkan di Kazakhstan ketika masih menjadi bagian dari Uni Soviet, sebelum kemudian pindah ke Siberia.


Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads