Otoritas satwa liar setempat menyatakan bahwa dalam lima tahun terakhir, sedikitnya 26 ekor gajah mati dan beberapa ekor lainnya terluka karena ditabrak kereta. Sebagian besar insiden semacam ini terjadi saat gajah-gajah liar itu menyeberangi rel-rel kereta di dekat perbatasan Nepal.
Seperti dilansir AFP, Rabu (11/12/2019), juru bicara Jalur Rel Perbatasan Utara, Subhanan Chanda, menyebut bahwa dua gajah liar itu tertabrak kereta api pada Rabu (11/12) pagi, sekitar pukul 04.30 waktu setempat saat menyeberangi rel di salah satu titik. Chanda menyebut salah satu gajah itu sedang hamil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para penjaga hutan dan pejabat otoritas satwa liar setempat telah berulang kali meminta otoritas perkeretaapian setempat untuk berhenti mengoperasikan kereta api di malam hari karena besarnya potensi insiden semacam ini.
Setelah mendapati dua gajah itu mati, puluhan warga setempat berkumpul di lokasi untuk mendoakannya. Potongan kayu ditumpuk di atas bangkai dua gajah itu dan warga mengkremasi bangkainya.
"Otoritas perkeretaapian telah memerintahkan dilakukan penyelidikan untuk memastikan apakah rangkaian kereta itu melaju di atas batas kecepatan 90 kilometer per jam," ucap Chanda. (nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini