Dilansir dari AFP, Selasa (10/12/2019), penangkapan itu dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan internasional berskala luas yang dipimpin oleh polisi nasional Spanyol. Ada 33 orang ditahan dalam penggerebekan di 11 negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Spanyol, sebagian besar dari mereka yang ditangkap adalah anak di bawah umur, dengan yang termuda baru berusia 15 tahun," ujar juru bicara kepolisian Eduardo Casas.
Dia mengatakan mereka ditangkap karena menyimpan dan berbagi file porno, yang dalam beberapa kasus 'sangat serius'. Dia mengindikasikan beberapa melibatkan pelecehan grafis dan pemerkosaan anak-anak yang sangat muda, termasuk bayi hanya beberapa bulan hingga anak berusia 11 atau 12.
"Setelah beberapa informasi melalui email, polisi menemukan kelompok WhatsApp yang dibentuk oleh anak di bawah umur, di mana beberapa peserta telah menormalkan keberadaan pornografi anak dan pelecehan seksual anak di bawah umur lainnya," tuturnya.
Selain berbagi file, mereka juga disebut menghasilkan stiker yang menunjukkan 'anak-anak yang sangat muda dilecehkan'.
Dalam satu kasus, seorang pria berusia 29 tahun ditangkap karena tidak hanya mengunduh pornografi anak tetapi juga mendorong anggota kelompok lain untuk melakukan kontak dengan gadis-gadis muda yang dapat dieksploitasi. Termasuk para migran yang tidak mungkin mendekati polisi untuk meminta bantuan.
Sebanyak 20 orang ditangkap di Eropa. Ada 17 orang di Spanyol, dan tiga lainnya di Italia, Prancis dan Inggris. Sepuluh lainnya ditangkap di Amerika Latin, yakni empat di Ekuador, dua di Uruguay, dua di Peru dan dua di Kosta Rika. Tiga lainnya dijemput di India, Pakistan dan Suriah.
Tonton juga video Kominfo Gelar Diskusi Penanganan Konten Asusila di Dunia Maya:
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini