Zelensky dan Putin Sepakat Bangkitkan Upaya Damai untuk Ukraina Timur

Zelensky dan Putin Sepakat Bangkitkan Upaya Damai untuk Ukraina Timur

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 10 Des 2019 18:51 WIB
Pertemuan bersejarah antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang dimediasi oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel (Ludovic Marin/Pool via AP)
Paris - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, sepakat untuk membangkitkan proses perdamaian untuk konflik separatis di Ukraina Timur. Dalam pertemuan bersejarah di Paris, Prancis, keduanya juga sepakat untuk saling bertukar tahanan.

Namun, seperti dilansir Associated Press, Selasa (10/12/2019), Zelensky dan Putin gagal mencapai kesepakatan dalam isu-isu krusial seperti kerangka waktu untuk pemilu lokal dan kendali atas perbatasan di wilayah yang dikuasai separatis.

Dalam pertemuan pertama antara Zelensky dan Putin pada Senin (9/12) waktu setempat, kedua kepala negara gagal mencapai kompromi untuk mengakhiri konflik selama 5 tahun di Ukraina Timur yang sejauh ini menewaskan sedikitnya 14 ribu orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun keduanya sepakat untuk kembali mengupayakan, dalam empat bulan ke depan, untuk mencari solusi baru. Hasil dari pertemuan bersejarah ini diungkapkan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang bersama Kanselir Jerman, Angela Merkel, menjadi mediator pembicaraan pertama antara Zelensky dan Putin ini.

"Ada ketidaksepakatan, khususnya soal kerangka waktu dan langkah-langkah selanjutnya. Kami memiliki diskusi sangat lama soal ini," tutur Macron dalam konferensi pers usai pertemuan bersejarah digelar di Istana Elysee di Paris.

Pembicaraan antara Zelensky dan Putin yang dimediasi Macron dan Merkel itu fokus pada membangkitkan kembali perjanjian damai tahun 2015 yang buntu. Kesepakatan damai itu bertujuan mengakhiri pertempuran sengit antara tentara Ukraina dengan separatis yang didukung Rusia di Ukraina Timur.

Putin menyebut bahwa dalam pembicaraan itu, dirinya dan Zelensky sepakat soal tidak ada alternatif lain selain perjanjian tahun 2015 yang dicapai di Minsk, Belarusia. Putin menekankan bahwa Ukraina seharusnya cepat memberlakukan aturan hukum yang memberikan otonomi lebih luas bagi wilayah yang dikuasai separatis, yang sesuai dengan perjanjian itu dan menyetujui legislasi yang mengabulkan pengampunan untuk para separatis.

Ditambahkan Putin bahwa selain mencapai kesepakatan soal pertukaran tahanan, dirinya dan Zelensky juga sepakat atas penarikan tentara, melakukan operasi pembersihan ranjau dan memindahkan barikade.


Dalam pernyataannya, Zelensky mengakui banyak kesepakatan gencatan senjata sebelumnya yang tidak bertahan lama. Dia menyatakan bahwa 'kali ini kami sepakat untuk memberlakukan secara serius'. "Saya yakin bahwa, jika semua pihak sangat menginginkannya, kita akan mampu memberlakukannya," tegasnya.

Terkait pertukaran tahanan, diketahui bahwa Ukraina dan Rusia sebelumnya pernah melakukannya beberapa kali, dengan yang terbaru pada September lalu. Namun kesepakatan baru ini mengatur lebih jauh dari sebelumnya, yakni mencakup ketentuan 'semua untuk semua' untuk pertukaran semua tahanan yang ditahan oleh Ukraina dan separatis.

Zelensky menyampaikan penekanan khusus untuk ini. "Saya sangat ingin agar rakyat kami pulang ke rumah tepat waktu untuk menghabiskan liburan Tahun Baru dengan keluarga mereka," ucapnya.

Pertemuan dengan Putin ini menjadi ujian terbesar bagi Zelensky yang baru saja menjabat Presiden Ukraina setelah memenangkan pilpres tahun ini. Diketahui bahwa dalam kampanyenya, Zelensky berjanji untuk mengakhiri perang di Ukraina Timur.

Macron memuji Zelensky untuk keberanian dan tekadnya dalam pertemuan ini. "Hari ini, sebuah langkah penting telah dilakukan. Pertama kali dalam tiga tahun, pertemuan seperti ini digelar. Itulah pertama kalinya Presiden Zelensky dan Presiden Putin bertemu... dan kita memiliki hasil nyata," sebut Macron.

Halaman 2 dari 3
(nvc/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads