Korut Kembali Menghina Trump sebagai 'Pria Tua yang Tak Bisa Ditebak'

Korut Kembali Menghina Trump sebagai 'Pria Tua yang Tak Bisa Ditebak'

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 09 Des 2019 18:37 WIB
Trump dan Kim Jong-Un saat bertemu untuk kedua kalinya di Vietnam (REUTERS/Leah Millis)
Pyongyang - Korea Utara (Korut) kembali melontarkan kata-kata hinaan untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kali ini, Korut menyebut Trump sebagai 'pria tua yang tidak peduli dan tidak bisa ditebak'.

Hinaan itu dilontarkan Korut setelah Trump berkomentar via Twitter soal pemimpin Korut, Kim Jong-Un, usai laporan menyebut Korut baru saja menggelar 'uji coba sangat penting'. Trump menyebut Kim Jong-Un tidak akan meninggalkan hubungan khusus di antara keduanya dengan melanjutkan aksi-aksi keji Korut.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (9/12/2019), seorang pejabat senior Korut, Kim Yong-Chol, yang juga mantan perunding nuklir Korut menyebut dalam pernyataannya bahwa negaranya tidak akan menyerah pada tekanan AS. Kim Yong-Chol menuduh pemerintahan Trump berupaya mengulur waktu menjelang batas waktu akhir tahun yang ditetapkan oleh Kim Jong-Un bagi AS untuk menyelamatkan perundingan denuklirisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pada Minggu (8/12) waktu setempat, Trump memposting komentar via Twitter yang berbunyi: "Kim Jong-Un terlalu cerdas dan memiliki terlalu banyak kerugian, sebenarnya semuanya, dia bertindak dalam cara keji ... Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Jong-Un memiliki potensi ekonomi besar, tapi harus melakukan denuklirisasi seperti yang dijanjikan."

Trump merujuk pada pernyataan samar yang dirilis dirinya dan Kim Jong-Un usai pertemuan bersejarah di Singapura pada Juni 2018 yang menyerukan Semenanjung Korea bebas nuklir tanpa menyebut kapan atau bagaimana hal itu akan terjadi. Ditambahkan Trump dalam postingannya bahwa Kim Jong-Un 'tidak ingin meninggalkan hubungan spesialnya dengan Presiden Amerika Serikat atau mencampuri pemilihan presiden AS pada November (tahun depan)'.

Kim Yong-Chol menyebut kicauan Trump itu jelas menunjukkan sosoknya sebagai seorang pria tua yang kesal dan 'hilang kesabaran'.

"Karena dia (Trump) seorang pria tua yang tidak peduli dan tidak bisa ditebak, waktu ketika kita tidak bisa tidak memanggilnya 'dotard' (pikun) telah tiba," ucap Kim Yong-Chol dalam pernyataannya.

"Trump punya banyak hal yang tidak diketahuinya (soal Korut). Kami tidak punya kerugian apapun. Meskipun AS mungkin mengambil lebih banyak dari kami, AS tidak akan pernah bisa menghapus rasa hormat, kekuatan dan kebencian yang kuat terhadap AS dari kami," imbuhnya.


Diketahui bahwa Kim Yong-Chol telah bertemu Trump sebanyak dua kali tahun 2018 lalu saat mempersiapkan pertemuan bersejarah antara AS dan Korut. Perundingan denuklirisasi antara AS dan Korut mencapai titik buntu usai pertemuan kedua Trump dan Kim Jong-Un pada Februari lalu di Vietnam. Pertemuan itu berakhir dengan penolakan AS terhadap tuntutan Korut soal pencabutan sanksi, sebagai imbalan untuk penyerahan sebagian kemampuan nuklir Korut.

Kim Jong-Un sebelumnya menyatakan Korut akan mencari 'cara baru' jika AS tetap memberlakukan sanksi dan tekanan terhadap negara komunis tersebut. Kim Jong-Un menetapkan batas waktu pada akhir tahun ini bagi pemerintah Trump untuk menawarkan proposal baru yang saling menguntungkan.

Komentar Kim Yong-Chol ini disampaikan beberapa hari setelah Wakil Menteri Luar Negeri Korut, Choe Sun Hui, menyatakan Korut akan terus melontarkan hinaan untuk Trump setelah dia bicara soal potensi aksi militer terhadap Korut dan kembali memanggil Kim Jong-Un dengan sebutan 'manusia roket'.
Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads