"Saya tidak tahu berapa lama perjuangan akan berlanjut. Sejauh ini saya tidak bisa melihat akhirnya, tapi kami tidak akan mundur," timpal seorang demonstran lainnya yang bernama Kelvin.
Kepolisian Hong Kong mengambil langkah tidak biasa dengan mengizinkan Front HAM Sipil (CHRF) untuk menggelar aksi massa pada Minggu (8/12) waktu setempat. Ini merupakan pertama kalinya kelompok demonstran diberi izin menggelar aksi sejak pertengahan Agustus lalu. Namun polisi juga memperingatkan bahwa pihaknya memiliki nol toleransi untuk aksi kekerasan dari demonstran yang anarkis.
Gerakan pro-demokrasi yang terus memprotes pemerintah Hong Kong ini memiliki sejumlah tuntutan yang belum dipenuhi. Tuntutan-tuntutan itu termasuk penyelidikan independen terhadap cara polisi menangani unjuk rasa anarkis, pengampunan untuk demonstran yang ditangkap dan pemilu yang bebas-adil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sham menyebut aksi massa pada Minggu (8/12) waktu setempat ini sebagai 'kesempatan terakhir' Lam untuk mendengarkan warganya.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini