Bayi laki-laki di Tuaran, Sabah tersebut saat ini tengah dalam perawatan di ruang isolasi di sebuah rumah sakit setelah mengalami demam dan kelemahan anggota badan. Seperti dilaporkan media The Star, Senin (9/12/2019), bayi tersebut saat ini dalam kondisi stabil namun memerlukan bantuan pernapasan.
Kasus polio terakhir di Malaysia terjadi pada tahun 1992. Kemudian pada tahun 2000, negeri Jiran itu dinyatakan bebas dari polio.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Kesehatan Malaysia dalam sebuah statemen pada Minggu (8/12), mengonfirmasi kasus polio terbaru ini, yang merupakan kasus polio pertama di Malaysia dalam 27 tahun terakhir.
Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hashim Abdullah mengatakan, bayi tersebut dipastikan terinfeksi dengan poliovirus tipe 1 (VDPV1) yang diturunkan dari vaksin pada 6 Desember lalu.
Dr Noor Hashim mengatakan penyelidikan di wilayah hidup anak yang terinfeksi polio di Sabah menemukan bahwa 23 dari 199 orang berusia antara dua bulan dan 15 tahun tidak menerima vaksin polio.
"Ini adalah situasi yang membuat frustrasi karena sirkulasi CVDPV hanya dapat berakhir dengan imunisasi polio. CVDPV berasal dari virus polio yang telah dilemahkan dalam vaksin polio yang diberikan secara oral," katanya. "Virus yang dilemahkan kemudian diekskresikan dari tubuh melalui feses," tutur Noor Hashim.
"Namun, dalam lingkungan yang tidak sehat, virus dapat menginfeksi orang lain yang belum diimunisasi polio dan akan menyebar di komunitas yang tingkat imunisasi polionya kurang dari 95%," imbuhnya.
"Semakin lama virus menyebar di masyarakat, ia akan mengalami mutasi genetik hingga sekali lagi menjadi virus aktif," tandasnya.
Namun ditegaskannya bahwa mereka yang telah divaksinasi akan terlindungi dari infeksi.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini