Tembak Mati 4 Tersangka Pemerkosaan Saat Rekonstruksi, Polisi India Dipuji

Tembak Mati 4 Tersangka Pemerkosaan Saat Rekonstruksi, Polisi India Dipuji

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 06 Des 2019 18:14 WIB
Foto: Internet
New Delhi - Kepolisian India menembak mati empat tersangka pemerkosaan dan pembunuhan seorang perempuan berumur 27 tahun. Insiden itu terjadi saat keempat tersangka mencoba kabur saat digelar rekonstruksi perkara di kota Hyderabad pada Jumat (6/12) dini hari waktu setempat.

"Mereka tewas dalam baku tembak. Mereka mencoba merebut senjata dari para petugas namun mereka tewas ditembak," kata Prakash Reddy, wakil komisioner kepolisian di Hyderabad seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (6/12/2019).

Atas penembakan tersebut, kepolisian mendapat banyak pujian, meski ada sejumlah pihak yang mengecamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saudara perempuan korban pemerkosaan tersebut menyambut tewasnya para tersangka. "Saya senang keempat tersangka tewas dalam baku tembak. Insiden ini menjadi contoh. Saya berterima kasih pada polisi dan media atas dukungan mereka," tutur perempuan tersebut pada stasiun televisi lokal seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (6/12/2019).

Banyak pengguna media sosial, termasuk politisi dan selebritis memuji kepolisian.


"Pekerjaan hebat #kepolisianhyderabad... hormat kami untuk kalian," demikian cuitan bintang badminton, Saina Nehwal di akun Twitternya.


"Biarkan semua orang tahu ini adalah negara di mana kebaikan akan selalu menang atas kejahatan," kata seorang anggota parlemen dari partai pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi dalam cuitan di Twitter.

Namun pengacara dan aktivis Vrinda Grover menyebut penembakan tersebut benar-benar tak bisa diterima.

"Harus ada pertanggungjawaban polisi. Bukannya melakukan penyelidikan dan penuntutan, negara melakukan pembunuhan untuk mengalihkan perhatian publik dan menghindari akuntabilitas," katanya.


Mantan menteri perempuan dan perkembangan anak, Maneka Gandhi menyebut insiden tersebut berbahaya. Dikatakannya, pembunuhan tak bisa menjadi alternatif bagi proses hukum.

"Mereka akan tetap digantung karena kejahatan keji mereka, tetapi Anda tidak bisa hanya mengambil senjata dan membunuh orang karena Anda ingin. Karena hukum lamban, Anda tidak dapat membunuh orang. Apa yang terjadi itu berbahaya," kata Gandhi kepada para wartawan.
Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads