Dilansir AFP, Jumat (6/12/2019) pernyataan itu disampaikan oleh utusan khusus AS untuk Iran, Brian Hook, Kamis (5/12) waktu setempat.
"Nampaknya rezim telah membunuh lebih dari 1.000 warga Iran sejak protes dimulai," kata Brian kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakannya, 7 ribu pengunjuk rasa ditahan oleh pemerintah Iran. Protes terhadap pemerintah di Iran berlangsung mulai 15 November lalu. Pemicunya adalah pemerintah Iran menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), buntut dari sanksi AS.
"Ini adalah krisis politik terburuk dari rezim menjelang usianya yang ke-40 tahun," ujar Hook.
Najaf Kota Suci Syiah Membara, Gedung Konsulat Iran Dibakar:
Hook menyampaikan AS telah menerima foto dan video dari 32 ribu orang dari Iran, yang melaporkan peristiwa demonstrasi. Jumlah korban tewas yang disebut AS ini jauh lebih banyak ketimbang taksiran Amnesty International. Lembaga itu menyebut korban tewas berjumlah 208.
Iran membantah bahwa jumlah korban tewas sebanyak itu dengan menyebut itu sebagai "bohong besar". Kata pemerintah Iran, korban tewas hanya lima orang, terdiri dari empat personel polisi dan satu warga sipil.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini