Organisasi Internasional untuk Migrasi, International Organization for Migration (IOM) menyatakan, sebanyak 83 orang lainnya berhasil selamat setelah berenang ke tepi pantai. Menurut para penyintas, setidaknya 150 orang termasuk wanita dan anak-anak menaiki kapal tersebut, yang telah berlayar dari Gambia pada 27 November lalu. Mereka mengatakan bahwa kapal tersebut mulai kehabisan bahan bakar saat mendekati pantai Mauritania.
"Otoritas Mauritania dengan sangat efisien mengkoordinasikan respons dengan badan0badan yang saat ini ada di Nouadhibou," kata Laura Lungarotti, kepala misi IOM di Mauritania seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (5/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IOM menyatakan bahwa mereka yang terluka dirawat di rumah sakit di Nouadhibou, kota paling barat Mauritania di pantai Atlantik.
Disebutkan IOM dalam pernyataannya bahwa otoritas Mauritania tengah melakukan kontak dengan layanan konsuler Gambia "untuk memastikan bahwa dukungan yang diperlukan diberikan kepada para migran."
Disebutkan bahwa Duta Besar Gambia untuk Mauritania tengah menuju ke Nouadhibou.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini