Dilansir AFP, Rabu (4/12/2019), baku tembak antara polisi Meksiko dengan kartel narkoba itu terjadi sejak Senin (2/12). Hingga saat ini korban tewas dari peristiwa itu mencapai 22 orang, 6 orang warga sipil dan 16 orang lainnya pria yang bersenjata.
Kasus ini bermula saat 60 pria bersenjata meneror kota kecil Villa Union, Coahuila, Meksiko. Mereka menunggangi kuda ke kota dengan senjata, mereka juga menembakan puluhan rumah sebelum menyerang Balai Kota setempat. Mereka juga manyadera tujuh orang di sepanjang jalan, lima diantaranya anak di bawah umur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para saksi mata mengatakan orang-orang bersenjata itu mengenakan lencana Kartel Timur Laut, yang artinya mereka kartel narkoba yang didirikan oleh pasukan komando yang korup di negara bagian utara Tamaulipas pada 2010 lalu. Dua orang dari kartel itu juga berhasil ditangkap oleh polisi.
Ketika diperiksa, dua orang kartel itu mengaku melakukan pemberontakan untuk menghancurkan pemerintahan setempat. Mereka mengaku hendak mengintimidasi Gubernur Coahulia, Miguel Angel Riquelme.
Riquelme lantas memuji keberanian 15 polisi yang menangani serangan ini. Riquelme juga mengapresiasi karena polisi Meksiko telah menangkap salah satu kartel narkoba itu.
"Dalam satu setengah jam, para penjahat sudah dikepung," kata Riquelme kepada radio lokal.
Sebelumnya, Dalam peristiwa ini sebanyak 14 orang tewas, termasuk empat polisi. Sejumlah anak-anak pun dinyatakan hilang.
"Beberapa orang, termasuk anak-anak juga hilang," kata pemerintah setempat dilansir AFP, Minggu (1/12).
(zap/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini