Turki Tuduh Presiden Prancis Sponsori Terorisme di Suriah

Turki Tuduh Presiden Prancis Sponsori Terorisme di Suriah

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 29 Nov 2019 17:29 WIB
Emmanuel Macron (REUTERS/Charles Platiau/Pool)
Ankara - Otoritas Turki menuduh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mensponsori terorisme di Suriah. Tuduhan ini dilontarkan setelah Macron mengkritik operasi militer Turki terhadap milisi Kurdi di wilayah Suriah.

Bulan lalu, Turki melancarkan serangan terhadap pasukan pimpinan Kurdi di Suriah. Presiden Recep Tayyip Erdogan saat itu menyatakan militer Turki menargetkan 'teroris' dari milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Namun langkah itu menuai kritikan, dengan beberapa pihak menyebut Turki memperlemah pertempuran melawan elemen-elemen ISIS dengan operasinya terhadap YPG. Padahal diketahui bahwa YPG sebelumnya menjadi ujung tombak dalam pertempuran melawan ISIS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Seperti dilansir AFP, Jumat (29/11/2019), Macron yang berulang kali mengkritik operasi militer Turki, dalam kritikan terbaru menyebut Turki memberikan kondisi 'fait accompli' terhadap sekutu-sekutunya, yang membahayakan koalisi anti-ISIS. Fait accompli merupakan kondisi di mana suatu pihak tidak memiliki opsi lain kecuali menerima apapun yang telah diputuskan pihak lain.

Kritikan Macron itu menuai reaksi keras dari Turki, yang menuduh Prancis berniat mendirikan sebuah negara Kurdi di dalam Suriah.

"Bagaimanapun, dia (Macron-red) mensponsori organisasi teroris, dia menerima mereka secara rutin di Elysee (Istana Kepresidenan Prancis)," sebut Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Turki menganggap YPG sebagai pecahan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang melakukan pemberontakan di dalam wilayah Turki selama 35 tahun terakhir. PKK juga dimasukkan daftar hitam sebagai kelompok teror oleh Turki juga negara-negara Barat yang menjadi sekutunya.

"Jangan sampai Macron lupa... Turki juga anggota NATO. Yang mendukung sekutu-sekutunya," imbuh Cavusoglu.

Pada Kamis (28/11) waktu setempat, usai berbicara dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg di Paris, Macron mengomentari keputusan sepihak Turki untuk menyerang YPG di Suriah. "Saya menghormati kepentingan dari sekutu kita, Turki, yang mengalami berbagai serangan di wilayahnya," sebut Macron.

"Tapi jika Anda tidak bisa, pada satu sisi, mengatakan kita sekutu dan menuntut solidaritas terkait itu dan di sisi lain, memberikan fait accompli kepada sekutu-sekutu Anda berupa operasi militer yang membahayakan aksi koalisi anti-IS (nama lain ISIS) yang mana NATO merupakan salah satu anggoanya," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads