"Sekitar pukul 17.00 waktu setempat, sebuah ranjau yang ditanam oleh teroris Taliban mengenai sebuah mobil warga sipil... menewaskan 15 warga sipil dan melukai dua orang lainnya," ucap juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Nasrat Rahimi, seperti dilansir AFP, Kamis (28/11/2019).
Insiden ini terjadi pada Rabu (27/11) waktu setempat di Provinsi Kunduz, dekat perbatasan Afghanistan dengan Tajikistan. Rahimi menyebut bahwa 15 korban tewas terdiri dari delapan anak-anak, enam wanita dan satu pria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun otoritas setempat meyakini Taliban berada di balik ledakan ranjau ini, belum ada satupun kelompok maupun pihak yang mengklaim bertanggung jawab. Tidak diketahui secara jelas apakah ledakan ini merupakan serangan terarah atau acak.
Namun diketahui bahwa bentrokan rutin terjadi antara Taliban dengan pasukan Afghanistan yang didukung Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Taliban menyerang ibu kota Provinsi Kunduz pada awal September lalu, namun gagal mendudukinya. Tahun 2015 lalu, Taliban pernah mendudukinya untuk waktu singkat.
Ledakan ranjau ini terjadi beberapa hari setelah seorang warga asing tewas dan lima orang lainnya luka-luka akibat serangan granat yang mengenai sebuah kendaraan operasional Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Serangan granat itu terjadi di ruas jalan yang kerap dilintasi pegawai PBB. (nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini