Seperti dilansir Associated Press dan AFP, Selasa (26/11/2019), warga yang panik di ibu kota Tirana berlarian ke jalan dan memilih bertahan di area terbuka di tengah kegelapan. Kerusakan paling parah terjadi di kota tepi pantai Durres. Sebuah hotel ambruk dan beberapa gedung lainnya rusak di kota tersebut.
Kementerian Pertahanan Albania menyebut tujuh jenazah dievakuasi dari puing-puing bangunan di kota Durres. Lima orang lainnya ditemukan tewas tertimbun reruntuhan gedung apartemen yang ambruk di kota Thumane.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kota Kurbin, seorang pria yang berusia 50-an tahun tewas setelah nekat melompat dari gedung tempat tinggalnya karena panik saat getaran kuat akibat gempa mengguncang. Satu orang lainnya tewas dalam kecelakaan mobil di Lezha yang terjadi setelah gempa bumi memicu retakan besar di jalanan setempat.
Data dari Pusat Seismologi Eropa-Mediterania menyebut gempa berkekuatan M 6,4 ini mengguncang pada Selasa (26/11) dini hari, sekitar pukul 03.54 waktu setempat. Pusat gempa ada di Laut Adriatik atau di titik berjarak 34 kilometer sebelah barat laut ibu kota Tirana. Laut Adriatik memisahkan Semenanjung Italia dengan Semenanjung Balkan.
Kementerian Kesehatan Albania menyebut lebih dari 600 orang mendapatkan perawatan medis di rumah-rumah sakit setempat.
![]() |
Juru bicara Kementerian Pertahanan Albania, Qahajaj, menyebut sekitar 300 tentara dikerahkan ke Durres dan Thumane di mana 'ada orang-orang yang terjebak puing-puing' bangunan yang ambruk akibat gempa. Sekitar 1.900 personel kepolisian juga dikerahkan untuk membantu upaya evakuasi.
Di Thumane, para tentara, petugas penyelamat dan keluarga korban terus menyisir puing-puing gedung lima lantai yang ambruk. Orang-orang meneriakkan nama-nama anggota keluarga mereka yang masih hilang. Seorang reporter AFP melaporkan bahwa tangisan orang-orang yang terjebak reruntuhan bisa terdengar saat upaya pencarian berlangsung.
Thoma Nika (58) yang tinggal di gedung yang ambruk di Thumane, menyatakan keyakinannya bahwa sedikitnya enam orang terjebak di bawah reruntuhan.
Dulejman Kolaveri, yang berusia 50-an tahun, menuturkan ke AFP bahwa dirinya mengkhawatirkan neneknya yang berusia 70 tahun dan keponakannya yang berusia enam tahun terjebak reruntuhan. "Saya tidak tahu apakah mereka sudah tewas atau masih hidup," ucapnya dengan tangan gemetar.
Getaran akibat gempa ini bisa dirasakan di sepanjang Semenanjung Balkan, mulai dari Sarajevo di Bosnia hingga ke kota Novi Sad di Serbia yang berjarak 700 kilometer jauhnya. Gempa bumi M 6,4 ini diikuti oleh sejumlah gempa susulan, yang salah satunya berkekuatan M 5,3. Otoritas Albania menyebut gempa ini sebagai yang terkuat dalam 20-30 tahun terakhir.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini