Inggris Akan Terima Kembali 42 Kontainer Sampah Plastik Ilegal dari Malaysia

Inggris Akan Terima Kembali 42 Kontainer Sampah Plastik Ilegal dari Malaysia

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 25 Nov 2019 18:18 WIB
Ilustrasi (Eloisa Lopez/Reuters)
Kuala Lumpur - Otoritas Inggris sepakat untuk menerima kembali 42 kontainer berisi sampah plastik yang telah dikirimkan secara ilegal ke Malaysia. Kesepakatan ini tercapai setelah Badan Lingkungan Inggris (EA) melakukan kunjungan ke Malaysia untuk memeriksa langsung sampah ilegal tersebut.

Seperti dilansir Channel News Asia dan The Star, Senin (25/11/2019), tahun lalu, Malaysia menjadi tujuan utama dunia untuk sampah plastik setelah larangan impor sampah yang diberlakukan China merusak aliran lebih dari 7 juta ton sampah setiap tahunnya. Setelah larangan diberlakukan China, puluhan pabrik daur ulang yang kebanyakan beroperasi tanpa izin, muncul di Malaysia.

Kebanyakan sampah plastik yang dikirim secara ilegal itu berisi plastik terkontaminasi dan berkualitas rendah yang tidak bisa didaur ulang. Malaysia bersumpah untuk memulangkan sampah-sampah plastik itu ke negara asalnya dan membuat negara asal itu membayar biaya transportasinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ratusan kontainer berisi sampah plastik tertahan di sejumlah pelabuhan Malaysia, karena tiba tanpa izin resmi. Sekitar 42 kontainer yang akan diterima kembali Inggris diketahui tiba di Pelabuhan Penang antara Maret 2018 hingga Maret 2019.

"Kontainer-kontainer itu ... dianggap ilegal karena tidak memenuhi dokumen-dokumen impor yang diperlukan," demikian pernyataan gabungan Komisi Tinggi Inggris dan Kementerian Lingkungan Malaysia.

Pengumuman ini disampaikan setelah kunjungan pejabat Badan Lingkungan Inggris (EA) ke Malaysia, dalam rangka merespons kabar soal pengiriman ilegal sampah plastik dari Inggris. Pihak EA menggelar serangkaian pertemuan dengan Kementerian Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim Malaysia (Mestecc), Departemen Lingkungan, Bea Cukai Malaysia dan otoritas pelabuhan terkait serta badan-badan pemerintah Malaysia.

"Langkah pro-aktif Komisi Tinggi Inggris untuk bekerja secara saksama dengan Mestecc dalam memulangkan 42 kontainer berisi sampah plastik yang diimpor di Pelabuhan Penang sangat patut dihargai. Kerja sama ini menandai pengakuan bahwa polusi plastik merupakan isu global yang membutuhkan komitmen dari berbagai negara untuk menanganinya," sebut Menteri Mestecc, Yeo Bee Yin, dalam pernyataannya.

"Kami harap kerja sama dan kesepahaman antara Malaysia dan Inggris ini akan menjadi contoh bagi negara-negara lain dengan perusahaan-perusahaan yang mengekspor sampah plastik terkontaminasi ke negara-negara berkembang," imbuhnya.


Komisioner Tinggi Inggris untuk Malaysia, Charles Hay, menyatakan Inggris memiliki kekhawatiran yang sama seperti Malaysia soal isu sampah plastik.

"Pemulangan 42 kontainer ini mencerminkan komitmen kami dalam memerangi perdagangan sampah plastik ilegal," tegas Hay dalam pernyataannya.

Komisi Tinggi Inggris menyebut bahwa otoritas terkait dan agen-agen pengiriman via laut saat ini bekerja sama dalam proses 'pemulangan' sampah plastik ini. Disebutkan juga bahwa 'pemulangan' sampah plastik ini sesuai dengan Konvensi Basel, sebuah perjanjian internasional yang bertujuan mengurangi pergerakan limbah berbahaya antar negara.
Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads