Pasukan Filipina menemukan pasangan tersebut setelah baku tembak dengan para pria bersenjata dari kelompok Abu Sayyaf di Pulau Jolo, Filipina selatan, yang merupakan basis kelompok yang terkenal sering menculik untuk meminta uang tebusan tersebut.
"Ada baku tembak singkat, namun mereka kemudian meninggalkan pasangan tersebut setelah kewalahan dengan pasukan pemerintah yang mengejar," kata pejabat militer, Letnan Jenderal Cirilito Sobejana seperti dikutip kantor berita AFP, Senin (25/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakannya, pasutri tersebut tidak terluka dalam insiden itu.
Menurut juru bicara militer wilayah setempat, Arvin Encinas, tak ada uang tebusan yang dibayarkan untuk pasutri tersebut.
Kedutaan Inggris di Manila, Filipina mengonfirmasi penyelamatan Alan dan Wilma Hyrons. "Kami menyampaikan terima kasih kami kepada pemerintah dan otoritas Filipina," demikian disampaikan kedutaan dalam sebuah statemen.
Pria-pria bersenjata menculik pasangan tersebut pada 4 Oktober lalu di resor pantai mereka di Pulau Mindanao, Filipina selatan.
Kelompok-kelompok separatis telah melancarkan pemberontakan selama puluhan tahun di wilayah Filipina selatan, yang telah menyebabkan ratusan ribu orang tewas.
Pemerintah sebenarnya sudah menyepakati perdamaian dengan kelompok militan terbesar di Filipina selatan, Front Pembebasan Islam Moro (MILF), namun faksi-faksi garis keras yang bersekutu dengan kelompok ISIS, tidak ikut dalam kesepakatan itu.
Sebelumnya, kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri di gereja Katolik di Jolo pada Januari lalu, yang menewaskan 21 orang. Pihak berwenang Filipina menyalahkan kelompok Abu Sayyaf atas serangan itu.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini