Sebagaimana dilansir AFP pada Minggu (23/11/2019), antrean panjang ratusan meter tampak di tempat-tempat pemungutan suara. Rakyat Hong Kong memberikan suaranya untuk 18 dewan distrik, di mana jumlah pemilih yang tinggi diharapkan bisa menguntungkan kelompok pro demokrasi.
Pemerintah menyebut, hampir sepertiga dari 4,13 juta warga yang terdaftar telah memberikan suara mereka dalam waktu lima jam sejak pemungutan suara dimulai. Angka ini dua kali lipat lebih tinggi ketimbang pemilihan terakhir pada 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, diketahui bahwa dalam beberapa bulan terakhir ini Hong Kong telah dihadapkan dengan gelombang demonstrasi yang terus-menerus. Bahkan beberapa kali bentrokan keras polisi dengan para demonstran terjadi. Para demonstran menuntut dominasi China, yang sejak lama bercokol di negara itu.
Dewan distrik sendiri telah lama didominasi oleh pemerintah pro-Beijing (China). Para pemilih yang mencari perubahan berharap bahwa melemahnya cengkeraman itu akan memberi momentum baru bagi gerakan mereka.
"Saya berharap surat suara ini dapat meningkatkan suara kita di dewan," kata mahasiswa berusia 19 tahun Michael Ng, yang memberikan suara untuk pertama kalinya dalam hidupnya.
"Meskipun satu suara hanya bisa membantu sedikit, saya masih berharap itu bisa membawa perubahan ke masyarakat dan mendukung protes jalanan dengan cara tertentu," sambungnya.
Halaman 2 dari 2