Seperti dilansir AFP, Kamis (21/11/2019), Boeing 737 MAX di-grounded sejak Maret lalu usai dua tragedi Lion Air JT 610 dan Ethiopian Airlines ET 302 yang menewaskan total 346 orang.
Boeing yang sedang mengupayakan perbaikan pada 737 MAX bersikeras menetapkan target pada Januari 2020 untuk kembali mengudaranya pesawat tersebut. Namun bos FAA, Steve Dickson, menyatakan penetapan target oleh Boeing itu 'belum pasti'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditegaskan Dickson dalam pernyataannya bahwa FAA memastikan proses sertifikasi ulang Boeing 737 MAX 'sangat metodis, sangat tekun'.
"Kami sepenuhnya fokus pada situasi 737 MAX saat ini. Saya benar-benar berkomitmen untuk menghormati kenangan orang-orang yang kehilangan nyawa mereka dalam kecelakaan itu... dengan bekerja tanpa henti untuk memastikan standar keselamatan tertinggi dalam sistem penerbangan global," ujarnya.
Diketahui bahwa pihak Boeing menetapkan kerangka waktu untuk selesainya sertifikasi ulang 737 MAX pada akhir tahun ini dan kembali mengudaranya pesawat jenis itu secara tentatif pada Januari tahun depan. Namun disebutkan juga oleh Boeing bahwa tenggat waktu ada di tangan regulator penerbangan.
Lebih lanjut disebutkan Dickson bahwa FAA telah melibatkan sembilan regulator penerbangan global dalam proses sertifikasi ulang Boeing 737 MAX.
Jadwal pencabutan grounding Boeing 737 MAX meleset beberapa kali, dengan pihak regulator penerbangan mengangkat pertanyaan-pertanyaan baru soal perbaikan, soal Boeing dan FAA.
Bulan lalu, pemimpin eksekutif Boeing, Dennis Muilenburg, dicecar banyak pertanyaan oleh anggota parlemen AS dalam sidang audiensi selama dua hari berturut-turut. Saat itu, sejumlah anggota parlemen AS menuduh Boeing mengabaikan keselamatan pesawat dengan bergegas meluncurkan 737 MAX untuk bersaing dengan model buatan Airbus.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini