Sempat Kritis Kena Batu Saat Demo Bentrok, Pria Lansia Hong Kong Meninggal

Sempat Kritis Kena Batu Saat Demo Bentrok, Pria Lansia Hong Kong Meninggal

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 15 Nov 2019 12:44 WIB
Demonstran Hong Kong meninggalkan dan mengatur bebatuan di tengah jalan untuk memblokir jalanan (AP Photo)
Hong Kong - Seorang pria lanjut usia (lansia) di Hong Kong meninggal dunia setelah terkena lemparan batu dalam bentrokan antara demonstran antipemerintah dengan warga lokal yang mendukung pemerintah. Pria lansia itu sebelumnya dilaporkan kritis di rumah sakit setempat.

Seperti dilansir Channel News Asia dan CNN, Jumat (15/11/2019), pria lansia berusia 70 tahun yang tidak disebut identitasnya itu menjadi korban tewas kedua dalam sepekan terakhir dalam bentrokan yang seringkali pecah dalam unjuk rasa antipemerintah.

Otoritas Rumah Sakit Hong Kong menyebut pria lansia ini meninggal dunia di Rumah Sakit Prince of Wales pada Kamis (14/11) malam waktu setempat. "Kondisi pasien terus memburuk," sebut juru bicara Rumah Sakit Prince of Wales di Hong Kong dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tidak diketahui pasti siapa yang melemparkan batu yang mengenai kepala pria lansia ini. Insiden itu terekam kamera amatir dan videonya beredar luas di media sosial.

Laporan menyebut pria lansia terkena lemparan batu dalam bentrokan antara demonstran yang berpakaian serba hitam dengan sejumlah warga di luar stasiun kereta bawah tanah Sheung Shui di area New Territories pada Rabu (13/11) waktu setempat.

Rekaman video yang beredar menunjukkan kedua kelompok memunguti bebatuan yang tersebar di jalanan dan saling melemparkan batu itu satu sama lain. Aksi saling lempar batu ini berlangsung sengit, sebelum akhirnya kelompok demonstran menarik diri dari lokasi itu sambil berlindung dengan payung.

Terlihat seorang pria yang ada di tengah bentrokan itu terkena lemparan baru di kepala dan langsung ambruk di tengah jalanan. Setelah pria itu ambruk, aksi lempar batu terus berlanjut. Pria itu sempat tergeletak di jalan selama beberapa saat, sebelum sejumlah orang menggendongnya ke lokasi aman.

Menurut polisi setempat, pria lansia itu sedang dalam istirahat makan siang dari pekerjaannya sebagai tukang bersih-bersih pada Rabu (13/11) waktu setempat, ketika dia secara sukarela mulai membersihkan jalanan dari bebatuan yang berserakan saat bentrokan berlangsung.

Kematian pria lansia ini diperkirakan akan semakin menambah ketegangan di Hong Kong. Jumlah korban luka akibat unjuk rasa telah melonjak tajam dalam beberapa hari terakhir, dengan lebih dari 67 orang dilarikan ke rumah sakit di berbagai wilayah Hong Kong.


Pria lansia ini merupakan korban tewas kedua terkait unjuk rasa dalam sepekan terakhir. Pada 8 November lalu, seorang mahasiswa bernama Alex Chow (22) tewas akibat cedera kepala yang dialaminya setelah terjatuh dari ketinggian di sebuah gedung parkir setempat dalam bentrokan dengan polisi.

Diketahui bahwa Hong Kong terus dilanda unjuk rasa antipemerintah yang diwarnai bentrokan sengit antara polisi dan demonstran. Polisi melepaskan tembakan gas air mata, menggunakan semprotan lada dan menembakkan peluru karet untuk menghadapi demonstran yang anarkis.

Laporan menyebut para demonstran membakar kendaraan dan gedung-gedung, melemparkan bom molotov ke kantor polisi dan kereta bawah tanah, menjatuhkan puing-puing dari jembatan ke lalu lintas di bawahnya dan merusak pusat perbelanjaan serta kampus-kampus setempat. Hal ini memicu banyak pertanyaan soal bagaimana dan kapan unjuk rasa di Hong Kong akan berakhir.
Halaman 2 dari 2
(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads