Pertemuan digelar di Gedung Putih, Washington DC, AS, Rabu (13/11) waktu setempat. Sambutan hangat Trump terhadap Erdogan datang di tengah kemarahan di Kongres A. tentang serangan Ankara 9 Oktober ke Suriah untuk mengusir milisi Kurdi, mitra utama Washington dalam perang melawan Negara Islam.
"Kami sudah lama berteman, hampir sejak hari pertama. Kami saling memahami negara masing-masing. Kami mengerti dari mana kami berasal, "kata Trump kepada Erdogan seperti dilansir Reuters, Kamis (14/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump juga mengatakan mereka akan membahas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Ankara. Trump juga menambahkan bahwa kedua pihak akan membicarakan potensi kesepakatan perdagangan senilai $ 100 miliar.
"Kami juga berbicara tentang kesepakatan perdagangan ... Terus terang, kami akan memperluas hubungan perdagangan kami dengan sangat signifikan," ujar Trump.
Sementara itu di lokasi terpisah, upaya pemakzulan terhadap Trump disiarkan secara langsung melalui televisi. Pejabat dubes AS untuk Ukraina William Taylor yang dihadiri dalam sidang mengungkap upaya Gedung Putih menekan Ukraina untuk menyelidiki Joe Biden yang merupakan pesaing Trump di Pilpres 2020.
Taylor mengatakan anggota staf mendengar Trump bertanya kepada dubes AS untuk Uni Eropa Gordon Sondland tentang status penyelidikan. Dia mengatakan anggota staf bertanya kepada Sondland setelah panggilan itu apa pendapat Trump tentang Ukraina.
"Duta Besar Sondland menanggapi bahwa Presiden Trump lebih peduli dengan investigasi Biden," kata Taylor.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini