Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Rabu (13/11/2019), sejauh ini total korban tewas akibat gempuran udara Israel sejak Selasa (12/11) mencapai 18 orang. Gempuran udara Israel pada Selasa (12/11) pagi menewaskan seorang komandan Jihad Islam, Bahaa Abu el-Atta (41) dan istrinya.
Kelompok Jihad Islam di Gaza telah mengonfirmasi kematian Abu el-Atta. Otoritas Israel menyalahkan Abu el-Atta atas serangkaian serangan roket ke wilayahnya dan menyebut Abu el-Atta tengah mempersiapkan serangan lanjutan sebelum tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Israel Bombardir Jalur Gaza, 10 Orang Tewas |
Sedangkan identitas korban lainnya yang tewas pada hari itu belum disebutkan.
Sementara itu pada hari ini, Rabu (13/11), pihak Jihad Islam dalam pernyataan terbaru mengakui salah satu anggotanya tewas akibat gempuran udara Israel pada Rabu pagi waktu setempat. Jihad Islam mengidentifikasi anggotanya yang tewas sebagai Khaled Faraj (38) dan menyebutnya sebagai seorang komandan brigade.
Satu orang yang tewas lainnya merupakan anggota jaringan radio Quds yang masih bagian dari militan Jihad Islam. Sisanya ada 6 korban tewas yang menurut laporan Associated Press merupakan warga Palestina, termasuk seorang ayah dan dua anak laki-lakinya.
Dalam pernyataan terpisah, militer Israel mengakui pihaknya melancarkan serentetan serangan udara terbaru ke Gaza, dengan menargetkan posisi-posisi militan Jihad Islam pada Rabu (13/11) waktu setempat. Israel menyebut serangan udara itu merespons rentetan serangan roket dari Gaza ke wilayahnya.
Disebutkan bahwa sejak gempuran udara Israel menewaskan Abu el-Atta, lebih dari 250 roket ditembakkan ke wilayah Israel dari Gaza. Militer Israel menyebut tidak ada korban jiwa akibat rentetan serangan roket dari Gaza tersebut.
Diklaim oleh Israel bahwa sekitar 90 persen dari serangan roket itu berhasil ditangkal dengan sistem pertahanan udara mereka.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini