Terpidana mati Jude Jayamaha yang berasal dari keluarga kaya ternama, bebas dari penjara pada Sabtu (9/11) waktu setempat setelah Presiden Sirisena memberikan amnesti yang sangat tidak biasa pada pria itu. Pengampunan itu itu diberikan hanya sepekan sebelum dia meletakkan jabatannya usai pemilihan presiden di mana dia tidak menjadi kandidat.
Korban Yvonne Jonsson asal Swedia yang sedang berlibur di Sri Lanka, dipukuli hingga tewas di sebuah apartemen di Kolombo pada tahun 2005 setelah remaja putri itu dan Jayamaha bertengkar. Seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (12/11/2019), di persidangan terungkap bahwa tengkoraknya retak menjadi 64 bagian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saudara perempuan korban, Caroline menulis di Facebook mengenai kekhawatirannya atas pengampunan yang diberikan pada Jayamaha.
"Dia (Jayamaha) menunjukkan dan terus menunjukkan sama sekali tak ada penyesalan atas apa yang telah dilakukannya," tulis Caroline sebelum Sirisena mengumumkan pengampunan bagi Jayamaha.
"Kami telah bekerja keras untuk membangun kembali hidup kami dan inilah kami, setelah 15 tahun, masih berjuang untuk keadilan. Sayangnya, kami kini harus menyiapkan diri kami untuk kemungkinan hasil terburuk, pengampunan bagi pembunuh saudara perempuan saya," ujarnya.
Atas pengampunan ini, banyak warga Sri Lanka meluapkan kemarahan mereka pada Sirisena lewat media sosial.
"Tindakan mengerikan oleh seorang presiden yang gagal," cetus seorang pengguna Twitter dengan akun Thass.
"Berita ini membuat saya muak," tulis pengguna Twitter lainnya, Shamila Cooray.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini